Tabanan (bisnisbali.com)–Selama empat hari kegiatan (22-25 Juni), Festival Tanah Lot IV mampu mengantongi total nilai transaksi Rp3.559.876.500. Capaian tersebut berhasil melampaui target yang dipatok sebelumnya sekaligus pendapatan pada ajang yang sama tahun 2020 lalu sebesar Rp2 miliar lebih.
Asisten Manajer DTW Tanah Lot, I Putu Tony Wirawan, Kamis (29/6), mengungkapkan nilai transaksi sebesar Rp3.559.876.500 disumbang dari penjualan tiket masuk, transaksi pasar serta hasil penjualan UMKM dan kuliner yang sekaligus menjadi penyumbang dominan. “Dari puluhan UMKM yang paling diminati adalah makanan street food ditawarkan masyarakat lokal,” jelasnya.
Capaian transaksi tersebut seiring cukup tingginya angka kunjungan masyarakat dan wisatawan ke Tanah Lot selama festival. Pada Kamis (22/6) saat pembukaan festival, jumlah kunjungan mencapai 8.286 orang. Selanjutnya Jumat (23/6) jumlah kunjungan sebanyak 7.644 orang, Sabtu (24/6) mencapai 10.588 orang dan Minggu (25/6) menembus 10.883 orang. Kunjungan tersebut belum termasuk yang datang saat malam hari.
Bercermin dari capaian tersebut, Tony Wirawan mengharapkan festival bisa memberi dampak positif bagi geliat ekonomi di Kabupaten Tabanan dan tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot.
Sebelumnya, Manajer DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana, menyatakan Festival Tanah Lot merupakan salah satu upaya efektif dalam penopang pencapaian target pendapatan yang dipatok Rp45 miliar tahun ini. Terbukti hingga akhir semester I tahun 2023, target pendapatan sudah menembus angka 50 persen.
Mengingat dampak positif yang dimunculkan dari Festival Tanah Lot, pihaknya berencana menjadikan ajang ini sebagai agenda tetap tiap Juni. Festival Tanah Lot juga sudah masuk dalam agenda Kharisma Event Nusantara, sehingga dipastikan digelar di bulan yang sama pada tahun mendatang. *man