Tabanan (bisnisbali.com) – Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan melalui Bidang Peternakan memeriksa kesehatan hewan kurban di 20 titik lokasi pemotongan sebelum dan saat Idul Adha. Hasilnya, hewan kurban yang dipotong kondisinya aman dikonsumsi.
Kepala Kepala Bidang Ternak dan Kesehatan Hewan I Gde Eka Parta Ariana, Kamis (29/6), mengungkapkan pengecekan hewan kurban melibatkan 22 orang petugas dari masing-masing Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Pemeriksaan dibagi dalam dua tahap. Pertama sebelum penyembelihan (ante mortem) pada bagian fisik atau tampak luar ternak, sedangkan kedua pascapenyembelihan (post mortem) menyasar daging dan organ fisik hewan kurban. “Pengecekan ini untuk memastikan agar hewan kurban yang dipotong bebas penyakit dan kandungan berbahaya lainnya sehingga aman dikonsumsi,” tuturnya.
Pemeriksaan hewan kurban menyasar 20 titik di sejumlah kecamatan. Di Kecamatan Baturiti terdapat enam lokasi pengecekan sekaligus pemotongan hewan kurban, dan di Kecamatan Penebel ada satu lokasi. Di satu lokasi pemeriksaan diturunkan dua orang petugas masing-masing satu tenaga medik dan satu dokter.
Eka Parta menjelaskan, pemeriksaan hewan kurban meliputi dua tahapan. Sebelum penyembelihan (ante mortem), petugas mengecek bagian fisik atau tampak luar ternak, sedangkan pascapenyembelihan (post mortem) menyasar daging dan organ fisik hewan kurban. Pemeriksaan post mortem salah satunya mengecek cacing hati yang berpotensi ada pada sapi dan kambing yang tidak sehat atau tidak layak konsumsi. “Kami juga melakukan pengecekan untuk gejala-gejala lain pada organ jantung dan paru hewan kurban,” ujarnya.
Dari pengecekan hewan kurban yang dilakukan oleh seluruh petugas di 20 titik lokasi pemotongan di Kabupaten Tabanan, semuanya berada dalam kondisi aman dan layak dikonsumsi. “Semua hewan kurban yang dipotong berada dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi,” tegasnya. *man