Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliPetani di Subak Bengkel Panen Bawang Merah, Hasilkan Hingga 28 Ton Per...

Petani di Subak Bengkel Panen Bawang Merah, Hasilkan Hingga 28 Ton Per Hektar

Bantuan benih bawang merah dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan kepada petani di Poktan Noho 2, Subak Bengkel, Kecamatan Kediri, telah memasuki musim panen.

Tabanan (bisnisbali.com)–Bantuan benih bawang merah dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan kepada petani di Poktan Noho 2, Subak Bengkel, Kecamatan Kediri, telah memasuki musim panen. Hasilnya, dari penghitungan ubinan rata-rata produksi petani cukup tinggi, bahkan ada yang mencapai 28 ton per hektar.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, bawang merah seluas 10 hektar di Poktan Noho 2 ditanam pada awal April 2023 lalu.  Pada musim panen minimal produksi yang didapat petani sebesar 14 ton per hektar menggunakan pola tanpa olah tanah. Sementara maksimal produksi mencapai 28 ton per hektar dengan perlakuan olah tanah mulsa plastik.

Koordinator lapangan bantuan benih bawang merah di Subak Bengkel, I Made Merta Suteja, Selasa (27/6), mengungkapkan tahun ini hasil bawang merah di Subak Bengkel yang dinobatkan sebagai Kampung Bawang Merah oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan cukup bagus. Hal itu ditopang cuaca yang mendukung atau minim hujan. Kondisi kering ini membuat bawang merah yang dihasilkan berukuran besar.

Begitu pun terkait harga jual, harga bawang merah di pasaran berada pada posisi cukup bagus yakni di kisaran Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram. Harga kemungkinan akan bergerak naik, mengingat ada rangkaian rainan menjelang Hari Raya Galungan. Sejumlah petani ada yang cenderung menyimpan hasil panen bawang merah untuk dijual nanti, sehingga mendapatkan keuntungan atau harga yang lebih tinggi. “Harga di atas Rp20.000 per kilogram termasuk bagus, karena menurut perhitungan BEP bawang merah berada di kisaran Rp10.000 per kilogram,” paparnya.

Hasil dan harga jual yang menjanjikan kemudian membuat sejumlah petani di Subak Bengkel antusias melakukan penanaman kembali pada musim tanam tahun depan atau Maret-April 2024. Sebab, para petani telah menyisakan sekitar 10-20 persen bawang merah diperuntukkan memenuhi bibit secara mandiri untuk kebutuhan musim tanam berikutnya.

“Meski begitu kami di Subak Bengkel tetap berharap agar program pengembangan bantuan bibit hortikultura untuk bawang merah terus berlanjut pada tahun mendatang, khususnya menyasar petani yang belum mendapat bantuan,” pungkas Merta Suteja. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer