Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliHarga Kopi Menguat, Petani Tabanan Sumringah

Harga Kopi Menguat, Petani Tabanan Sumringah

Sejumlah petani kopi robusta di Kabupaten Tabanan tengah sumringah. Betapa tidak, harga salah satu hasil perkebunan dengan pangsa pasar domestik hingga ekspor ini tengah menguat. 

Tabanan (bisnisbali.com)–Sejumlah petani kopi robusta di Kabupaten Tabanan tengah sumringah. Betapa tidak, harga salah satu hasil perkebunan dengan pangsa pasar domestik hingga ekspor ini tengah menguat.

Salah seorang petani kopi di Desa Munduk Temu, Kecamatan Pupuan, I Nyoman Winiantara, mengatakan saat ini harga kopi robusta kering sudah naik ke posisi Rp43.000 per kilogram. Melonjak dari level Rp27.000 per kilogram pada April lalu. “Kenaikan harga kopi terjadi secara bertahap, hingga akhirnya menyentuh Rp43.000 per kilogram. Harga kemungkinan terus bergerak naik nantinya,” tuturnya, Jumat (23/6).

Ia memprediksi peningkatan harga kopi robusta di tingkat petani terjadi seiring dampak cuaca atau iklim yang membuat turunnya produktivitas tanaman. Selain itu diakibatkan oleh kondisi tanaman kopi di Tabanan yang rata-rata sudah berusia tua, sehingga dibutuhkan peremajaan.

Dijelaskannya, tanaman kopi yang semula bisa menghasilkan 1 ton kualitas kering per hektar, sekarang ini saat panen hanya bisa berproduksi 3 kwintal kopi kering. Penurunan produktivitas kopi ini cukup besar karena bisa sampai 70 persen dibandingkan panen tahun lalu. “Untungnya penurunan produktivitas ini diimbangi dengan permintaan pasar yang lumayan banyak, sehingga bisa mendongkrak harga kopi di tingkat petani,” ungkap Winiantara.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Made Subagia mengakui harga kopi hasil petani di Tabanan mengalami tren naik seiring tidak adanya panen raya sekarang ini. Selain itu, rata-rata usia tanaman kopi di Tabanan sudah tua. Dinas Pertanian Tabanan sudah menyiapkan program peremajaan tanaman kopi melalui bantuan pusat.

Menurut data di Dinas Pertanian Tabanan, kopi robusta menjadi salah satu dari lima besar komoditas andalan yang dihasilkan daerah lumbung pangan ini. Komoditas lainnya adalah kelapa dalam, kakao, kelapa genjah dan cengkeh. Sepanjang 2019-2021 lalu, produksi kopi robusta mengalami peningkatan.

Itu tercermin dari total capaian produksi pada 2019 yang mencapai 5.500,37 ton dari luas 9.585,37 hektar. Tahun 2020 produksi kopi robusta Tabanan melonjak menjadi 5.546,02 ton meski dari sisi luas tanam menurun 9.584,87 hektar. Pada 2021 lalu lonjakan produksi terus berlanjut mencapai 5.589,12 ton dari luas yang sama. Sentra produksi kopi robusta terbesar ada di Kecamatan Pupuan disusul Kecamatan Selemadeg Barat dan Kecamatan Penebel. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer