Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliAtlet dan Official Kontingen Klungkung Terlindungi Program BPJS Ketenagakerjaan

Atlet dan Official Kontingen Klungkung Terlindungi Program BPJS Ketenagakerjaan

Semarapura (bisnisbali.com) – Pemerintah Kabupaten Klungkung dan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gianyar berkomitmen mewujudkan hak dan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh atlet yang akan bertanding di acara Porsenijar tahun 2023.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta secara resmi melepas Kontingen Kabupaten Klungkung yang akan berlaga di ajang Pekan Olahraga Seni dan Pelajar (Porsenijar) Provinsi Bali Tahun 2023 di Monumen Ida Dewa Agung Jambe Klungkung.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta yang didampingi oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Gianyar, Pandu Aria, sekaligus menyerahkan secara simbolis kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada para atlet dan official yang akan bertanding pada acara Porsenijar tahun 2023 sebanyak 642 orang.

Pandu Aria, mengatakan para atlet dan official tersebut terlindungi oleh program dasar yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Seperti diketahui program JKK menurut Pandu memberikan jaminan pemulihan kecelakaan kerja tanpa batas biaya dan tanpa batas waktu perawatan sampai peserta sembuh dan kembali beraktifitas. ”Sifat perlindungannya unlimited, semua biaya ditanggung sesuai kebutuhan medis yang diperlukan,” tegas Pandu.

Menurutnya program BPJS Ketenagakerjaan tersebut melindungi para atlet sejak perjalanan berangkat, aktivitas berlatih atau bertanding, hingga perjalanan pulang ke rumah. ”Perlindungannya akan terus berkelanjutan tidak hanya dalam satu even saja,” katanya.

Di kesempatan lain, Pandu Aria mengatakan jaminan sosial yang diberikan tersebut merupakan kehadiran negara dalam memberikan perlindungan bagi seluruh pekerja yang menghadapi risiko sosial. Pandu berharap seluruh masyarakat pekerja dapat terdaftar sebagai peserta BPJamsostek. “Karena risikonya tidak kita harapkan, tetapi perlindungannya kita butuhkan,” ungkap Pandu.

Ia menambahkan, pemberi kerja atau badan usaha mulai dari perusahaan mikro hingga perusahaan besar yang bergerak di sektor jasa, konstruksi, perdagangan, pariwisata, pabrik, distributor, UMKM, toko, BUMDes, LPD, koperasi dan lain-lain memiliki kewajiban dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ietenagakerjaan kepada seluruh pekerjanya untuk memperoleh perlindungan melalui program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan.

“Bagi pekerja mandiri seperti pedagang, tukang jahit, Pemangku, petani, nelayan, perajin, peternak, sopir dan lain-lain juga dapat menjadi peserta program-program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, dengan pembayaran iuran mulai dari Rp16.800 per bulan, maka pekerja dapat memperoleh manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan. Sekarang ini pekerja mandiri dapat mendaftarkan dirinya melalui kanal layanan seperti Kantor Pos/Agen Pos, Agen BRILINK, Agen BNI 46, gerai Indomaret, Alfamart, dan channel perbankan lainnya yang telah bekerjasama,” jelas Pandu.

BPJamsostek seperti yang diamanatkan Undang-Undang akan melindungi seluruh pekerja apapun profesinya, sehingga para pekerja tetap kerja keras bebas cemas. “Seluruh insan BPJamsostek siap mendukung dan memberikan pelayanan terbaik, karena kami merupakan perpanjangan tangan pemerintah, dengan memiliki perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, tingkat kemiskinan tentunya akan terus berkurang,” imbuhnya.

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) bahwa seluruh pekerja penerima upah, bukan penerima upah, Pekerja Migran Indonesia, serta pegawai pemerintah non-Aparatur Sipil Negara dan penyelenggara Pemilu harus didaftarkan menjadi peserta BPJamsostek.

Pandu juga menjelaskan BPJamsostek kini memiliki 5 program perlindungan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian (JKM), serta program terbaru Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Tentunya kelima program tersebut memiliki manfaat yang beragam, diantaranya perawatan tanpa batas biaya sesuai kebutuhan medis bagi peserta yang mengalami kecelakaan kerja, santunan sementara tidak mampu bekerja (STMB) sebesar 100% gaji selama 12 bulan pertama, dan 50% untuk bulan selanjutnya hingga sembuh jika peserta dalam masa pemulihan dan tidak dapat bekerja untuk sementara waktu, serta santuan 48 kali upah terakhir yang dilaporkan untuk peserta BPJamsostek yang meninggal karena kecelakaan kerja.

“Selain itu masih ada juga manfaat berupa santunan kematian sebesar Rp42 juta bagi peserta yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja, dan beasiswa untuk 2 orang anak mulai dari jenjang pendidikan dasar (TK) hingga perguruan tinggi maksimal Rp174 juta. Sedangkan untuk JKP, ada 3 manfaat yang diberikan yaitu uang tunai, akses informasi pasar kerja dan pelatihan kerja,” tutup Pandu.

 

 

 

 

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer