Denpasar (bisnisbali.com)-Momen libur sekolah yang berlangsung kurang lebih sebulan diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bali dan berdampak positif terhadap geliat perekonomian. Terlebih Satgas Covid-19 telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) oleh Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi dan SE Kementerian Perhubungan RI Nomor 16 Tahun 2023 yang tidak lagi mensyarakatkan vaksin Covid-19 dan masker bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan lewat udara.
Saat dimintai konfirmasinya terkait peningkatan jumlah penumpang ke Bali, CO General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Bandara Ngurah Rai) Ruly Artha mengatakan, momen libur sekolah tentu menjadi faktor yang memengaruhi trafik penumpang dari dan menuju Bali. “Kami mencatat terdapat kenaikan kunjungan jumlah kedatangan penumpang domestik sejak 10 Juni,” ujarnya, Sabtu (17/5).
Selama 10-15 Juni, Bandara Ngurah Rai telah melayani kedatangan sebanyak 80.767 penumpang domestik. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year), terdapat kenaikan sekitar 7 persen. “Pada 10-15 Juni 2022, Bandara Internasional Ngurah Rai Melayani 75.487 penumpang domestik,” terangnya.
Disinggung terkait prediksi persentase kenaikan penumpang saat momen libur sekolah pada Juni-Juli ini, Ruly Artha mengatakan tidak melakukan prediski secara spesifik. Namun, jika melihat tren yang terjadi, jumlah penumpang masih mengalami tren meningkat.
Sementara itu, pengamat ekonomi Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M., menjelaskan momen libur sekolah akan memberikan kontribusi positif terhadap geliat perekonomian Bali. Dari segi mobilitas perjalanan saat ini sudah mulai menggeliat. Ditambah adanya momen libur sekolah tentu membuat orang akan berlibur dan Bali menjadi salah satu destinasi yang dituju. “Banyak orang datang, banyak orang berbelanja, ekonomi akan menggeliat,” ucapnya.
Wisatawan domestik akan lebih banyak datang pada momen libur sekolah. Hal ini tentu akan mendukung tingkat hunian (okupansi) kamar hotel, ramainya restoran dan menggeliatnya penjualan produk UMKM. “Sektor UMKM, kuliner termasuk oleh-oleh akan lebih menggeliat,” imbuhnya. *wid