Tabanan (bisnisbali.com) – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tabanan kembali mendapat tambahan vaksin rabies untuk hewan penular rabies (HPR) sebanyak 1.000 vial. Alokasi tersebut rencananya digunakan menyasar daerah zona merah yang sempat terhenti karena kekosongan stok vaksin HPR pekan lalu.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Tabanan Gde Eka Parta Ariana menjelaskan, pihaknya kembali mendapatkan alokasi vaksin dari Provinsi Bali sebanyak 1.000 vial. Vaksin tersebut belum didistribusikan ke kecamatan. Sejauh ini jumlah HPR khususnya anjing yang divaksin baru sekitar 32.444 ekor dari total populasi 62.104 ekor. “Alokasi tersebut akan digunakan untuk vaksinasi di daerah zona merah,” katanya, Kamis (15/6).
Terkait penanganan rabies di Tabanan usai ada kejadian di Buleleng, pihaknya tetap waspada. Namun, tidak ada kewaspadaan berlebih, mengingat selama tahun 2023 hingga pertengahan Juni ini tidak ada penambahan kasus rabies di Tabanan. Oleh karena itu, jadwal vaksinasi tetap sesuai rencana.
Sementara itu, Distan Tabanan mencatat vaksinasi terhadap HPR di masing-masing kecamatan belum menyentuh 80 persen. Di Kecamatan Baturiti baru 70,98 persen atau 3.904 ekor dari populasi 5.500 ekor. Di Kecamatan Kediri baru 50,82 persen atau 4.023 ekor dari populasi 7.917 ekor. Di Kecamatan Kerambitan baru 22,41 persen atau 1.516 ekor dari populasi 6.764. Di Kecamatan Marga baru 73,25 persen atau 3.614 ekor dari populasi 4.934 ekor.
Selanjutnya di Kecamatan Penebel baru 79,52 persen atau 5.546 ekor dari jumlah populasi 6.974 ekor. Di Kecamatan Pupuan baru 32,15 persen atau 2.219 ekor dari populasi 6.902 ekor. Di Kecamatan Selemadeg baru 41,07 persen atau 1.790 ekor dari populasi 4.359 persen. Di Kecamatan Selemadeg Barat baru 58,09 persen atau 3.557 ekor dari populasi 6.124 ekor. Di Kecamatan Selemadeg Timur baru 61,92 persen atau 2.679 ekor dari total populasi 4.326 ekor. Sementara di Kecamatan Tabanan baru 45,23 persen atau 3.756 ekor dari total populasi 8.304 ekor. *man