Gianyar (Bisnis Bali.com) –
Salah satu inovator asal Br. Serongga Kelod Desa Serongga Kecamatan Gianyar I Ketut Widastra telah berhasil membuat alat sederhana pengupas kacang. Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Gianyar, Ketut Sedana disela acara penilaian Lapangan Kerti Bali Swacitta Nugraha 2023 Brida Provinsi Bali kepada Inovator Ketut Widastra Selasa (13/6) mengatakan hasil inovasi alat sederhana pengupas kacang ini diharapkan mampu membantu UKM meningkatkan produksi dalam usaha olahan kacang.
Ketut Sedana mengatakan Inovator I Ketut Widastra menjadi salah satu wakil Kabupaten Gianyar dalam lomba Inovator Kerti Bali Swacitta Nugraha 2023. Secara teknis penciptaan alat sederhana pengupas kacang diharapkan mampu meningkatkan produksi UKM yang bergerak dalam olahan kacang. Ini dengan produksi produk pertanian meliputi kacang kapri dan rempeyek di Br. Serongga Kelod, Desa Serongga.
Perbekel Desa Serongga, Gde Triyasa menyampaikan dengan penemuan teknologi sederhana pengupas kacang, UKM di Br. Serongga Kelod bisa membeli produksi produk kacang dari dari luar guna diolah kembali menjadi kacang kapri dan rempeyek. Perkembangan usaha olahan kacang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat Desa Serongga.
Inovator Ketut Widastra memaparkan munculnya ide membuat alat pengupas kacang sederhana ini ketika melihat satu biji kacang terjepit dan terkelupas saat membuka pintu rumah. Dalam tahap awal alat pengupas kacang menghasilkan kacang dengan tingkat kerusakan mencapai 70-80 persen.
Widastra meyakinkan alat pengupas secara manual secara bertahap terus disempurnakan. Dalam lima tahun terakhir ini tingkat kerusakan kacang yang dihasilkan terus menurun sampai di bawah1 persen. “Hanya saja untuk memisahkan kulit dan kacang yang sudah dikupas membutuhkan alat bantu kipas angin,” jelasnya.
Mewakili Tim Penilai, Kelompok Ahli Bidang Pembangunan Provinsi Bali, Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha memberikan masukan kepada Brida dan OPD terkait di Kabupaten Gianyar termasuk Disperindag guna membantu UKM di Br. Seronggo Kelod dalam pengemasan produk. Dengan kemasan yang baik, produk yang dihasilkan bisa dipasarkan ke luar daerah atau ke luar negeri.
Produk yang dihasilkan mesti menyesuaikan kebutuhan pasar tidak hanya rempeyek dan kacang kapri melainkan bisa berinovasi menghasilkan bumbu kacang uleg. Ini termasuk kulit kacang bisa dipergunakan secara optimal untuk pupuk. “Untuk alat pengupas kacang ke depan bisa ditambahkan dinamo guna meringankan pekerja dalam berproduksi,” tuturnya. * kup