Rabu, Oktober 30, 2024
BerandaBaliTabanan Bertekad Jadi Pemasok Pangan Nasional

Tabanan Bertekad Jadi Pemasok Pangan Nasional

Menitikberatkan pembangunan di sektor pertanian, sebagai daerah yang agraris, Kabupaten Tabanan mendapat perhatian di mata dunia. 

Tabanan (bisnisbali.com) –Menitikberatkan pembangunan di sektor pertanian, sebagai daerah yang agraris, Kabupaten Tabanan mendapat perhatian di mata dunia.  Karena itu, Tabanan bertekad mengembangkan pertanian tak hanya berfungsi sebagai lumbung pangannya Bali, tetapi juga diharapkan mampu menjadi pemasok pangan secara nasional. Demikian diungkapkan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Muhammadiyah, Malang, Kamis (8/6). Turut hadir menyaksikan pada  kesempatan tersebut Sekda Tabanan dan Direktur Eksekutif APCE-UNESCO.

Perjanjian tersebut terkait dengan penyelenggaraan kegiatan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, oleh Universitas Muhammadiyah, Malang, di Kabupaten Tabanan. Tentunya inovasi yang berkolaborasi antara sektor pertanian dengan dunia pendidikan seperti yang dilakukan pada Kamis itu, mendapat atensi yang sangat baik dari Bupati Sanjaya.

“MoU ini sejalan sekali, karena kami di Kabupaten Tabanan dan Bali adalah sebagai daerah agraris, daerah pertanian, daerah lumbung panganya Bali. Jadi dari sinilah datangnya semua hasil produk pertanian di Bali,” papar Sanjaya.

Dia senantiasa mengedepankan keunggulan Kabupaten Tabanan di bidang pertanian, sebagai unsur utama terwujudnya visi dan misi Tabanan Era Baru yang aman, unggul, dan madani, dalam bidang pangan. Sanjaya berharap kerjasama ini bertujuan mentransfer semua hal, baik teknologi, pendidikan, maupun semuanya. “Saya berterima kasih, karena Tabanan dijadikan tempat pendidikan atau kerjasama oleh Universitas Muhammadiyah, Malang,” ungkap Sanjaya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., menjelaskan perjanjian tersebut fokus pada penelitian yang berlokasi di Tabanan yakni sebagai kabupaten penyangga pangan, khususnya di Provinsi Bali. Kemudian persoalan pertanian, terlebih yang ada di Tabanan, bukan hanya persoalan teknis petani, tapi juga menyertakan budaya yang memperoleh apresiasi dan perhatian dunia. Sedangkan dengan adanya pengaruh global, dikhawatirkan terjadi penurunan nilai dan alih fungsi lahan pertanian.

“Oleh karena itu, atas rekomendasi dari Prof. Ignasius selaku Direktur Eksekutif UNESCO untuk Asia Pasific setelah melihat pengalaman yang dilakukan Universitas Muhammadiyah, Malang, khususnya untuk pembangunan pertanian di beberapa daerah tingkat dua di Jawa Timur, maka UMM diberi kepercayaan juga terlibat dalam mengembangkan subak di Bali, khususnya di Tabanan,” pungkasnya .*man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer