Minat Pelajar Menabung Tinggi, Total ’’Outstanding” Simpanan Rp31,69 Triliun

Minat pelajar sekolah untuk menabung masih terpantau tinggi sampai saat ini. Itu selaras dengan upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong bank untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran menabung sejak dini melalui program simpanan pelajar (Simpel).

175
Kristrianti Puji Rahayu

Denpasar (bisnisbali.com) – Minat pelajar sekolah untuk menabung masih terpantau tinggi sampai saat ini. Itu selaras dengan upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong bank untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran menabung sejak dini melalui program simpanan pelajar (Simpel).

Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar menyampaikan OJK memandang penting kemampuan dan pemahaman pelajar dalam memanfaatkan produk/layanan keuangan sebagai essential life skills, sehingga OJK terus mendorong inklusi keuangan di kalangan pelajar. Sampai dengan triwulan I tahun 2023 di Bali sebanyak 96 ribu pelajar telah memiliki rekening simpanan pelajar  dan tabungan anak dengan total outstanding simpanan Rp31,69 triliun.

Dirut Bank BPD Bali Nyoman Sudharma mengakui, minat pelajar menambung masih tumbuh positif di mana nilai simpanan tersebut tumbuh 29 persen. Itu terlihat dari data simpanan pelajar di BPD Bali hingga mencapai Rp14 miliar sejak diprogramkan.

“Selain minat pelajar untuk menabung kian tumbuh, banyak pula sekolah bergabung membuka program simpanan pelajar,” katanya.

Diakui bank senantiasa mendukung program OJK dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) melalui optimalisasi program simpanan pelaja. Untuk itu. program agen simpanan pelajar dibuat karena merupakan program baru di sektor perbankan dan menjadi yang pertama di Indonesia. Melalui agen ini berharap dapat  meningkatkan minat pelajar untuk menabung. Karenanya untuk terus meningkatkan nilai simpanan pelajar, bank milik krama Bali ini membuka program agen simpanan pelajar di sekolah-sekolah.

Sementara itu Gubernur Bali, Wayan Koster, menjelaskan simpanan pelajar bisa menjadi pintu utama memberikan literasi keuangan bagi generasi muda Bali, dan juga memasyarakatkan Bank BPD Bali sebagai bank daerah milik masyarakat Bali.

Terkait hal itu pemerhati ekonomi Kusumayani, M.M. mengatakan sejak dini perlu mengenalkan dan mendidik kepada para siswa untuk dapat mengelola dan mengatur keuangan dengan lebih baik. Itu bisa dilakukan lewat program simpanan pelajar.

“Memasuki era digitalisasi di segala sektor serta dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, bank harus terus melakukan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat. Termasuk, ke kalangan siswa sekolah dalam upaya mengenalkan produk perbankan dan mampu mempergunakan transaksi digital sejak dini seiring perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan,” paparnya. *dik