Rabu, Oktober 30, 2024
BerandaBaliHarga Telur Ayam Melambung, Peternak Sumringah  

Harga Telur Ayam Melambung, Peternak Sumringah  

Sejumlah peternak ayam petelur di Kabupaten Tabanan tengah sumringah. Betapa tidak, harga produksi peternakan unggas ini makin mahal hingga menembus Rp51 ribu per tray berisi 30 butir telur.

Tabanan (bisnisbali.com)–Sejumlah peternak ayam petelur di Kabupaten Tabanan tengah sumringah. Betapa tidak, harga produksi peternakan unggas ini makin mahal hingga menembus Rp51 ribu per tray berisi 30 butir telur.

Peternak ayam petelur dari Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Ngurah Kertanegara, Selasa (23/5), mengungkapkan sejak seminggu terakhir harga telur di tingkat peternak mengalami lonjakan. Berawal dari posisi Rp45 ribu per tray (talam/baki), kini sudah naik menyentuh level Rp51 ribu per tray. “Tidak tahu apa penyebabnya, namun dalam kurun waktu sepekan harga telur ayam terus naik secara bertahap. Dari Rp45 ribu, kemudian naik lagi ke posisi Rp46 ribu hingga akhirnya menyentuh Rp51 ribu per tray,” tuturnya.

Lonjakan harga telur ayam tidak hanya terjadi di tingkat lokal. Hal yang sama juga terjadi secara nasional. Kenaikan harga telur ini menjadi angin segar bagi para peternak setelah sebelumnya selalu terbebani oleh biaya produksi, khususnya harga pakan yang semakin mahal.

Kertanegara melanjutkan, harga pakan yang makin mahal membuat keuntungan yang diterima peternak tidak banyak sekarang ini. Keuntungan besar akibat lonjakan harga telur ayam justru lebih dirasakan pada tahun 2012 lalu. Saat itu harga telur naik hingga menyentuh Rp1.300 per butir atau Rp39 ribu per tray masih memberi selisih keuntungan lumayan besar seiring biaya pakan yang masih berada di posisi wajar.

“Tahun ini kenaikan harga telur dan harga pakan tidak sesuai. Sebab, harga pakan sudah naik dua kali lipat daripada sebelumnya, sedangkan harga telur ayam di peternak hanya naik sekali dan itu pun tidak banyak,” kilahnya.

Kertanegara menambahkan, saat ini kapasitas kandangnya yang mencapai 15.000 ekor hanya terisi 7.000 ekor ayam. Ia mengantongi rata-rata produksi telur ayam mencapai 80 persen dari jumlah isi kandang per hari.

Sementara itu, berdasarkan monitoring harga di sejumlah pasar tradisional oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan, telur ayam ras yang dijual sejumlah pedagang mengalami lonjakan menjadi Rp30.000 per kilogram dari posisi Rp28.000 per kilogram pada perdagangan minggu lalu. Selain telur ayam ras, harga bahan pangan juga meningkat. Harga cabai rawit merah naik ke level Rp45.000 per kilogram dari posisi Rp32.000 per kilogram dan cabai rawit hijau Rp35.000 per kilogram dari posisi Rp30.000 per kilogram. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer