Minggu, November 24, 2024
BerandaAdvRapatkan Barisan dalam Pengendalian Inflasi Pangan, Bupati Tabanan Hadiri Pertemuan GNPIP Bali-Nusra...

Rapatkan Barisan dalam Pengendalian Inflasi Pangan, Bupati Tabanan Hadiri Pertemuan GNPIP Bali-Nusra 2023  

MENDUKUNG pentingnya sinergitas dan digitalisasi dalam menstabilkan harga serta mengambil kebijakan pengendalian inflasi, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bergerak merapatkan barisan dan berkolaborasi dalam upaya mendorong wilayah Bali-Nusra membangun sinergi serta memperkuat aspek digitalisasi.

MENDUKUNG pentingnya sinergitas dan digitalisasi dalam menstabilkan harga serta mengambil kebijakan pengendalian inflasi, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bergerak merapatkan barisan dan berkolaborasi dalam upaya mendorong wilayah Bali-Nusra membangun sinergi serta memperkuat aspek digitalisasi.

Sebagai tuan rumah, Sanjaya mengikuti Pertemuan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bali-Nusra 2023 bertema “Sinergi dan Inovasi Ketahanan Pangan melalui Penguatan Kelembagaan dan Digitalisasi: Mepada Payu Antuk Bhuwana Bali Sentosa (Bersinergi Mewujudkan Bali yang Makmur)” yang digelar di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Tabanan, Rabu (17/5).

Pertemuan itu juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Deputi 2 Bapanas Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Anggota DPR RI, para Bupati dan Wali Kota se-Kabupaten/Kota di Bali, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Bali, Kepala OJK Kantor Regional VIII Bali-Nusra, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Ketua DPRD Provinsi Bali, Komisi XI DPR RI, Sekda Provinsi Bali dan Ketua DPRD Kabupaten Tabanan beserta jajaran.

Pada momentum tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan perihal inflasi sebagai salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi. Tingkat inflasi tinggi mengakibatkan daya beli masyarakat menurun pada barang atau jasa yang dibutuhkan. Inflasi yang tinggi juga berdampak pada peningkatan kemiskinan yang dalam beberapa tahun terakhir merasakan pandemi Covid-19.

Diterangkannya, semakin terkendalinya inflasi hingga akhir tahun 2022  merupakan hasil sinergi di Bali yang makin solid dan didukung oleh berbagai program yang semakin intensif antara jajaran pemerintah pusat, daerah dan BI. “Saya berharap koordinasi dan sinergi antarprovinsi, kabupaten/kota di Provinsi Bali dan Nusra yang telah terjalin melalui TPID dan Gerakan Nasional Inflasi Daerah, dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. Kita bersyukur karena selama ini sinergi dan koordinasi selalu berjalan baik dan setiap minggu sekali diadakan rapat yang dipimpin Mendagri. Hasilnya pun menunjukkan kemajuan cepat,” papar Koster.

Orang nomor satu di Bali itu menjelaskan, berdasarkan hasil rilis BPS, inflasi di Bali per April 2023 tercatat 0,04 persen month to month. Dengan capaian ini tingkat inflasi tahunan Provinsi Bali sebesar 4,45 persen year on year. Angka inflasi ini lebih rendah dibandingkan Maret 2023 yang tercatat 5,46 persen. Diharapkan pada akhir tahun 2023 inflasi di Bali tercapai sesuai target nasional yaitu pada kisaran tertinggi 4 persen dan terendah 2 persen.

“Untuk mencapai target dimaksud, dibutuhkan kerja sama dengan pihak terkait, khususnya dalam upaya menstabilisasi harga, mengelola permintaan, menjaga kelancaran distribusi serta menjamin ketersediaan pasokan. Sejalan dengan program 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif,” ujarnya.

Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Dr. Drs. A. Fatoni, M.Si., memaparkan terkait solusi mengendalikan inflasi. Di antaranya dijadikan kunci utama atau prioritas dan sinergi semua stakeholder seperti saat menangani pandemi Covid-19. Kemudian komunikasi publik, aktifkan TPID, aktifkan Satgas Pangan, BBM subsidi tepat sasaran ke masyarakat tidak mampu, melaksanakan gerakan penghematan energi, gerakan tanam pangan cepat panen dan kerja sama antardaerah. Selain itu, intensifkan jaring pengaman sosial serta BPS dan BI provinsi terus mengumumkan angka inflasi hingga kabupaten/kota.

“Saya yakin dengan semangat kebersamaan yang hari ini kita tunjukkan  menandakan komitmen kita yang besar untuk bersama-sama mengendalikan inflasi dan mengatasi persoalan yang ada di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Fatoni.

Bupati Sanjaya mendukung langkah-langkah sinergitas yang dilakukan serta berkomitmen terus berkolaborasi dengan berbagai unsur dan lintas lini guna mengurangi angka inflasi terutama di Tabanan. “Kami di Pemerintah Kabupaten Tabanan menyatakan siap mendukung segala bentuk sinergitas dan kolaborasi dalam upaya menangani inflasi. Kami akan terus optimal menjaga ketahanan pangan yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat juga,” tuturnya. *adv/man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer