Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliPerkuat Inovasi GNPIP untuk Stabilitas Pasokan dan Harga

Perkuat Inovasi GNPIP untuk Stabilitas Pasokan dan Harga

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti di Tabanan, Rabu (17/5) menekankan, untuk mendorong inovasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bali Nusra dan terus diperkuat sehingga menjadi contoh untuk direplikasi di daerah-daerah lainnya di Indonesia guna memastikan tersedianya pasokan dan keterjangkauan harga.

Tabanan (bisnisbali.com) –Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti di Tabanan, Rabu (17/5) menekankan, untuk mendorong inovasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bali Nusra dan terus diperkuat sehingga menjadi contoh untuk direplikasi di daerah-daerah lainnya di Indonesia guna memastikan tersedianya pasokan dan keterjangkauan harga.

Dengan berbagai kebijakan dan penguatan sinergi tersebut, Bank Indonesia optimis tekanan inflasi akan menurun dan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024, dengan inflasi inti akan kembali lebih awal pada paruh pertama 2023.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, A. Fatoni menyampaikan Kemendagri sudah merumuskan solusi utama pengendalian inflasi yang harus didorong oleh seluruh elemen TPIP dan TPID, di antaranya mengaktifkan Satgas Pangan, subsidi tepat sasaran, gerakan tanam pangan cepat panen, Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan mengintensifkan jaring pengaman sosial.

Lebih lanjut, Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, Nyoto Suwignyo mengapresiasi capaian ketahanan pangan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Bali yang memperoleh capaian Indeks Ketahanan Pangan (IKP) terbaik di Indonesia dengan nilai IKP sebesar 85,19. Capaian ini merupakan keberhasilan dari berbagai upaya pemerintah Provinsi Bali dalam meningkatkan ketahanan pangan wilayah dan perlu terus dijaga melalui berbagai extra effort agar target inflasi  3,0±1% dapat tercapai.

Gubernur Bali, Wayan Koster mendukung penuh upaya membangun ketahanan pangan dan stabilitas harga di daerah. Secara konkrit Tabanan sebagai lumbung padi Provinsi Bali akan turut menopang kesinambungan pasokan bahan pokok dari hulu sampai dengan hilir di wilayah Balinusra.

Langkah strategis mewujudkan stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional melalui GNPIP terus digaungkan. Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali Nusa Tenggara (Balinusra) memperkuat sinergi dan inovasi GNPIP melalui program Paiketan (Perkumpulan) Perumda Pangan Bali dan digitalisasi data/Informasi neraca pangan. Program penguatan kelembagaan tersebut merupakan komitmen Perumda pangan se-Bali untuk membentuk forum pembagian peran dan tugas penyediaan komoditas sesuai karakteristik masing-masing daerah dalam menjaga kesinambungan pangan.

Sementara program digitalisasi difokuskan pada penguatan aplikasi SIGAPURA (Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis) yang mencatat 18 komoditas pangan pada 60 pasar Kab/Kota se-Bali dan aplikasi PAN Bali (Pengendalian Angkutan Barang/Logistik Terintegrasi) Bali yang bertujuan mengotomasi arus keluar masuk barang dari/ke Bali. Momentum pencanangan kedua program ini menjadi bagian utama penyelenggaraan GNPIP Balinusra bertema Sinergi dan Inovasi Ketahanan Pangan melalui Penguatan Kelembagaan dan Digitalisasi: Mepada Payu Antuk Bhuwana Bali Sentosa (Bersinergi Mewujudkan Bali yang Makmur).

Selain mendorong aspek kelembagaan dan digitalisasi, GNPIP Balinusra turut menginisiasi pencanangan program unggulan lainnya seperti operasi pasar/pasar murah, Subsidi Ongkos Angkut (SOA), dan program mobilisasi pangan Bapanas. GNPIP Balinusra juga mendorong sinergi penguatan klaster pangan melalui penerapan budidaya organik dan program dedikasi untuk negeri di beberapa kota diantaranya pembentukan klaster ketahanan pangan cabai merah Kelompok Tani dan Ternak (KTT) Mekar Nadi Sari (Kabupaten  Tabanan), pemberian sarana dan prasarana pasca panen (penggilingan) untuk peningkatan produktivitas padi di KTT Sami Asih Desa Sidan (Kabupaten Gianyar), dan pemberian alat distribusi hasil pertanian khususnya bawang merah kepada KTT Hati Sujati (Kabupaten Bangli). Dari sisi pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali juga akan menyalurkan KUR dan berkomitmen mencapai target penyaluran KUR tahun 2023.  *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer