Denpasar (bisnisbali.com) – Tingkat hunian (okupansi) kamar hotel di Bali saat ini secara general sudah mencapai 65-70 persen. Juni mendatang diharapkan okupansi kembali melonjak seiring dengan momen libur sekolah. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Suryawijaya, belum lama ini. Dia menyebutkan, kedatangan wisatawan terus meningkat dan Juni mendatang diharapkan lebih tinggi lagi.
Kedatangan wisatawan masih didominasi wisman asal Australia, namun wisatawan asal negara lainnya juga menunjukan geliat yang cukup baik, seperti halnya Tiongkok. “China (Tiongkok) yang kita harapkan adalah yang midle up (menengah ke atas). Kita harapkan lebih bagus ke depannya,” ungkapnya.
Hal senada juga diakui oleh CEO dari salah satu perusahaan manajemen villa dan hotel di Bali ini I Nyoman Sudirga Yusa. Saat ditemui, Jumat (19/5), dia mengatakan, okupansi kamar hotel dari puluhan properti yang dikelolanya sudah sangat bagus yang mencapai rata rata 88 persen. Properti tersebut kebanyakan ada di wilayah Ubud dengan pangsa pasar didominasi oleh Australia.
Jika dibandingan dengan wisatawan domestik, Sudirga mengaku hanya 15-20 persen untuk domestik. “Terbesar Australia dan UK (United Kingdom) disusul Perancis dan Denmark kemudian Jerman dan Spanyol. Asia Selatan juga lumayan,” katanya.
Melihat perkembangan tren kunjungan kedepan beberapa negara asal wisatawan yang potensial yakni Eropa dan Australia, termasuk Amerika dan Asia diantaranya Korea dan India. “Kita antisipasi (sambut) juga kedatangan China (Tiongkok) khususnya yang menengah ke atas,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data BPS Provinsi Bali, okupansi hotel berbintang pada Maret 2023 tercatat sebesar 40,01 persen, turun sedalam 1,21 poin jika dibandingkan Februari 2023. Jika dibandingkan dengan Maret 2022 (y-o-y) yang mencapai 21,90 persen, tingkat okupansi kamar pada Maret 2023 tercatat naik 18,11 poin. Sementara itu, TPK hotel non bintang tercatat sebesar 25,31 persen, naik 1,14 poin dibandingkan bulan Februari 2023.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Bali pada bulan Maret 2023 tercatat 2,417 hari, turun 0,001 poin dibandingkan dengan capaian bulan Februari 2023 (m-t-m) yang tercatat 2,418 hari. Jika dibandingkan dengan capaian pada Maret 2022 (y-o-y) yang tercatat 1,85 hari, rata-rata lama menginap pada bulan Maret 2023 mengalami peningkatan sebesar 0,57 poin. Sementara itu, untuk hotel non bintang, rata-rata lama menginap pada Maret 2023 tercatat sebesar 2,30 hari, naik 0,05 poin dibandingkan rata-rata lama menginap pada Februari 2023 yang tercatat sebesar 2,25 hari. *wid