Tabanan (bisnisbali.com)–Gerakan koperasi terus bertumbuh di Kabupaten Tabanan dalam dua tahun terakhir. Salah satunya tercermin dari berdirinya delapan koperasi baru. Hingga April lalu daerah lumbung pangan tercatat memiliki 576 buah koperasi.
Delapan koperasi baru tersebut berdiri pada periode 2022 hingga 2023. Rinciannya, 2 koperasi di wilayah Kecamatan Tabanan, 5 koperasi di Kecamatan Kediri dan 1 koperasi berdiri di Kecamatan Selemadeg Barat.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja (Diskop UMKM Naker) Kabupaten Tabanan I Nyoman Putra, Senin (15/5), mengungkapkan koperasi yang baru berdiri tidak hanya bergerak di sektor usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Beberapa koperasi juga bergerak di sektor konsumen dan produsen.
Pihaknya mendorong pendirian koperasi baru yang bergerak di sektor di luar usaha KSP. Terlebih lagi adanya kebijakan moratorium atau menyetop sementara perizinan pendirian KSP oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) yang masih berlaku hingga kini. “Harapan kami koperasi tidak hanya bergerak di sektor KSP. Kami ingin mengembangkan beberapa koperasi baru termasuk yang sudah berdiri agar melakukan ekspansi ke sektor usaha riil,” ujarnya.
Putra menjelaskan, dukungan pendirian koperasi dengan unit usaha di luar KSP salah satunya melalui kegiatan pembinaan ke gerakan koperasi. Setelah dibina diharapkan koperasi bersangkutan memiliki lebih banyak atau diversifikasi jenis usaha di sektor riil sekaligus berefek bagi berbagai sektor ekonomi di masyarakat. Kami harapkan sektor riil usaha koperasi nantinya bisa berpengaruh bagi hasil-hasil pertanian, bahan pangan lokal dan lainnya,” imbuhnya.Saat ini di Kabupaten Tabanan tercatat ada 576 koperasi. Dari jumlah itu sebanyak 406 koperasi berstatus aktif wajib RAT serta 8 koperasi baru berdiri pada periode 2022 dan 2023. *man