Kredit dan DPK Perbankan Bali Kian Tumbuh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menilai kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali posisi Maret 2023 tetap terjaga, tercermin dari fungsi intermediasi berjalan baik. Likuiditas dan permodalan perbankan berada pada level yang memadai, rasio Loan at Risk (LaR) terus mengalami penurunan. Adapun kecukupan modal BPR yang tercermin pada rasio CAR BPR terjaga di atas threshold.

172
Kristrianti Puji Rahayu

Denpasar (bisnisbali.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menilai kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali posisi Maret 2023 tetap terjaga, tercermin dari fungsi intermediasi berjalan baik. Likuiditas dan permodalan perbankan berada pada level yang memadai, rasio Loan at Risk (LaR) terus mengalami penurunan. Adapun kecukupan modal BPR yang tercermin pada rasio CAR BPR terjaga di atas threshold.

Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Kristrianti Puji Rahayu menyebutkan stabilitas sektor jasa keuangan di Provinsi Bali mendukung indikator perekonomian Pulau Dewata yang menunjukkan pertumbuhan 6,04 persen yoy di triwulan I 2023, walaupun sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya, namun meningkat dibandingkan triwulan sama tahun 2022 yang tumbuh 1,48 persen yoy.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali triwulan I 2023 lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 5,03 persen yoy dan menempati urutan tertinggi ke-6 secara nasional. Di sisi lain, inflasi posisi Maret 2023 Provinsi Bali yang diwakili oleh Kota Denpasar dan Singaraja sebesar 5,46 persen yoy menurun dibandingkan Februari 2023 yang sebesar 6,35 persen yoy, namun masih lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi nasional sebesar 4,97 persen yoy.

Kristrianti menjelaskan data sektor perbankan menunjukkan adanya pertumbuhan pada penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK perbankan di Bali. Penyaluran kredit mencapai Rp99,62 triliun atau tumbuh 3,46 persen yoy lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,85 persen yoy. “Pertumbuhan kredit Maret 2023 juga lebih tinggi dibandingkan posisi Februari 2023 yang sebesar 3,13 persen yoy,” katanya.

Pertumbuhan kredit bank mmum di Bali sebesar 3,42 persen yoy, sedangkan BPR mencapai 3,74 persen yoy. Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit modal kerja dan investasi.

Menurutnya berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh sektor perdagangan besar dan eceran serta pertanian, perburuan, dan kehutanan. Peningkatan penyaluran kredit ini seiring dengan kebijakan pelonggaran aktifitas masyarakat dan meningkatnya aktifitas pariwisata serta pendukung pariwisata di Bali.

Sementara itu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp146,38 triliun atau tumbuh double digit yaitu 22,86 persen yoy tumbuh lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,77 persen yoy. “Namun, pertumbuhan DPK Maret 2023 sedikit lebih rendah dibandingkan posisi Februari 2023 yang tumbuh sebesar 23,58 persen yoy,” ungkapnya.

Berdasarkan Kelompok Bank Modal Inti (KBMI), peningkatan DPK secara yoy didorong oleh kelompok bank pada KBMI 4. Di samping itu, berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK ditopang oleh kenaikan tabungan dan giro. Fungsi intermediasi posisi Maret 2023 sedikit turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) turun dari 68,68 persen menjadi 68,06 persen. Hal tersebut disebabkan pertumbuhan kredit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan DPK. Kondisi pandemi Covid-19 masih berdampak bagi perekonomian Bali dan memberikan scarring effect. *dik