Denpasar (bisnisbali.com)-Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Kota Denpasar mencapai 4,5 persen year on year (yoy) pada April 2023. Mengalami penurunan dibandingkan Maret yang tercatat 5,5 persen. Sementara dilihat dari perkembangan bulan ke bulan (month to month atau mtm), inflasi di Denpasar naik dari 0,03 persen pada Maret menjadi 0,06 pada April.
Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar I Made Saryawan saat dimintai konfirmasinya, Rabu (3/5), mengatakan angka inflasi 4,5 persen tersebut sudah di bawah target Pemerintah Kota Denpasar mematok inflasi tertekan hingga 5 persen tahun ini.
Sementara terkait perkembangan inflasi bulan ke bulan yang menunjukkan pergerakan naik, dia menyebut dipengaruhi oleh beberapa komoditas. Barang dagangan utama penyumbang kenaikan harga di Denpasar yaitu canang sari, emas perhiasan, telur ayam ras, beras dan tomat.
Saryawan mengungkapkan, secara keseluruhan dari 90 kota amatan inflasi nasional tercatat 77 kota mengalami inflasi dan yang lainnya menghadapi deflasi. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, Kota Denpasar dengan inflasi setinggi 0,06 persen menempati urutan ke-73 dari 77 kota yang mengalami inflasi.
Beberapa komoditas penyumbang penurunan harga terbesar di Kota Denpasar yaitu angkutan udara, cabai rawit, cabai merah, bawang merah dan daging babi. “Hal ini terkait masifnya gerakan pemerintah dalam mengatasi kebutuhan pokok masyarakat menjelang hari raya dan saat hari raya  melalui pemantauan harga dan distributor terkait ketersediaan pangan serta yang tidak kalah pentinya adalah melalui pasar murah. Bazar pangan di masing-masing kelurahan dan kecamatan serta operasi pasar yang menyasar kantong-kantong umat Muslim di Kota Denpasar,” paparnya. *wid