Gianyar (bisnisbali.com) – Setelah menangani 27 kasus suspect (terduga) meningitis streptococcus suis (MSS) di RSUD Sanjiwani periode Januari sampai 14 April 2023, Pemkab Gianyar melalui Dinas Kesehatan bersama Dinas Pertanian mengencarkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), guna menekan munculnya kasus meningitis baru.
Kabid Umum dan Humas RSUD Sanjiwani I Dewa Ayu Yuni Betharani seizin Direktur dr. Bayu Widiarta, Kamis (27/4), mengatakan sejalan dengan gencarnya kegiatan KIE, jumlah pasien suspect meningitis yang ditangani RSUD Sanjiwani semakin menurun.
Diungkapkannya, ada dua pasien yang masih dirawat di RS Sanjiwani dengan suspect meningitis. Pasien atas nama IWD asal Br. Purna Desa Siangan ini dirawat sejak 14 April 2023.
Sedangkan pasien kedua atas nama NWS, asal Br.Teruna, Blahbatuh. Dia mulai dirawat pada 21 April 2023. “Kedua pasien suspect meningitis ini masih menunggu hasil pemeriksaan penunjang,” tegasnya.
Dewa Ayu Yuni membenarkan bahwa sebelumnya RSUD Sanjiwani sempat merawat tiga pasien suspect meningitis asal Banjar Telabah, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati. Mereka adalah satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Mereka diduga terinfeksi meningitis usai menyantap lawar plek bersama.
Seorang pasien suspect meningitis asal Banjar Telabah atas nama KK (70) sudah dipulangkan dari RSUD Sanjiwani pada Senin (24/4) setelah kondisinya membaik. Sedangkan sang istri, MT (63), juga membaik tetapi masih harus menjalani perawatan di RSUD Sanjiwani. Namun anak mereka atas nama MS (41) meninggal dunia pada Kamis (20/4) sekitar pukul 21.00 juga dalam perawatan di RSUD Sanjiwani.
Sebelumnya, Plt.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Ni Nyoman Ariyuni mengatakan berbagai langkah sudah dilakukan, baik oleh Dinas Kesehatan maupun Dinas Pertanian yang terintegrasi. Mulai dari PHBS yaitu pengolahan makanan hingga pengawasan ternak oleh Dinas Pertanian. Ariyuni mengimbau masyarakat bila mengolah makanan agar dimasak secara higienis dan matang. *kup