Denpasar (bisnisbali.com) – Memberi pengalaman berinovasi bagi generasi muda khususnya dalam hal kerajinan mampu menambah peluang usaha yang bisa digarap. Dengan begitu akan tumbuh pula pelaku usaha yang dapat membantu perekonomian daerah.
Salah satunya pelatihan membuat suvenir berbahan kayu yang menyasar pelaku usaha (IKM) serta mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar. Pelatihan ini digelar oleh Pemkot Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan sejak Sabtu (1/4) hingga Rabu (5/4) nanti.
Ketua Panitia Pelatihan Kerajinan Ida Ayu Dewi Citrawati dalam laporannya yang dibacakan Jafung Perindustrian Ahli Muda Disperindag Kota Denpasar Made Parama Dyaksa mengatakan, dalam pelatihan ini diberikan materi seperti cara merawat alat, pemilihan bahan kayu, pelatihan membuat desain, pelatihan proses pembentukan dan terakhir finishing. “Kami berharap dengan dilaksanakannya pelatihan kerajinan membuat suvenir dari kayu ini dapat meningkatkan wawasan SDM dalam membuat produk kerajinan hingga menjadi barang yang bernilai ekonomis,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Kota Denpasar I.B. Alit Wiradana, mengapresiasi pelaksanaan pelatihan yang diselenggarakan Dinas Prindustrian Perdagangan Kota Denpasar bersama Prodi Krya Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. “Kami berharap kegiatan pelatihan kerajinan membuat suvenir dari kayu ini dapat memberi dampak yang positif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta mampu meraih peluang untuk dapat berinovasi dalam memproduksi produk yang kreatif dan berkualitas berdasarkan budaya lokal,” katanya.
Salah seorang peserta pelatihan yang juga mahasiswa Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI), Wayan Okatama, mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkot Denpasar yang telah menggelar pelatihan membuat kerajinan. “Dengan adanya pelatihan seperti ini ke depannya kami dapat lebih mengetahui bagaimana memanfaatkan kayu dan mengolahnya sehingga bisa menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi,” jelasnya. *wid