Rabu, November 27, 2024
BerandaBaliBeli di Distributor Tak Resmi, Pedagang Jual MinyaKita di Atas HET

Beli di Distributor Tak Resmi, Pedagang Jual MinyaKita di Atas HET

Penjualan MinyaKita di pasaran masih banyak di atas harga eceran tertinggi (HET). Beberapa pedagang menjual dengan harga Rp15.000, bahkan ada yang sampai Rp17.000 per liter.

Denpasar (bisnisbali.com)- Penjualan MinyaKita di pasaran masih banyak di atas harga eceran tertinggi (HET). Beberapa pedagang menjual dengan harga Rp15.000, bahkan ada yang sampai Rp17.000 per liter. Padahal HET MinyaKita adalah Rp14.000 per liter. Bervariasinya harga disinyalir akibat beberapa pedagang mendapatkan produk dari Kementerian Perdagangan RI ini tidak dari distributor resmi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perinduatrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, Kamis (30/3). Dia mengakui saat sidak di beberapa pasar tradisional di Denpasar, masih ditemukan banyak pedagang yang menjual MinyaKita di atas HET. Salah satunya dijumpai di Pasar Agung Peninjoan dan Pasar Ketapian. “Memang masih ada pedagang di pasar yang menjual MinyaKita Rp15 ribu hingga Rp 17 ribu per liter,” katanya.

Menurutnya, tingginya harga jual MinyaKita karena pedagang membeli dari distributor yang tidak resmi sehingga mendapatkan harga tidak sesuai dengan HET. “Ada distributor yang menjual di atas Rp14 ribu, bahkan ada yang di atas Rp14.500 per liter. Jadi, mau tidak mau pedagang menjualnya dengan harga lebih tinggi,” jelasnya.

Jika mengambil di distributor resmi, lanjut Sri Utari, pedagang akan bisa menjual sesuai HET. Adapun distributor resmi untuk pedagang adalah Bulog dan PT GIEB Indonesia. Yang menjadi masalah adalah pedagang ingin dapat barang secepatnya sehingga mengambil MinyaKita di luar Bulog dan PT GIEB. “Stok masih ada, tapi kadang-kadang pedagang tidak mau mengambil ke distributor resmi. Mereka ingin cepat. Pedagang juga tidak mau beli mahal dan jual murah karena mereka mencari untung,” tambahnya.

Sementara itu terkait Idul Fitri, Perum Bulog Kanwil Bali menyebut stok beras, gula dan MinyaKita aman. Bahkan, persediaan cukup hingga selesai Idul Fitri nanti. “Stok aman selama Ramadhan, bahkan sampai setelah Idul Fitri. Stok kami cukup sampai tiga bulan ke depan,” papar Manajer Bisnis Perum Bulog Kanwil Bali Muhammad Husin saat melakukan peninjauan harga bersama tim TPID Kota Denpasar ke Pasar Agung Peninjoan dan Pasar Ketapian, Rabu (29/3).

Pihaknya akan membantu melakukan pendistribusian beras medium, minyak goreng dan gula pasir. Apalagi distribusi MinyaKita di pasaran belum merata dan harga tak sesuai HET. “Kami akan lakukan distribusi beras medium, MinyakKita dan gula lebih merata lagi,” imbuhnya. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer