Penilaian Satyalancana Pembangunan, Bupati Sanjaya Paparkan Potensi Pertanian Kabupaten Tabanan

DALAM rangka verifikasi lapangan usulan Penghargaan Satyalancana Karya Satya Pembangunan Presiden Republik Indonesia, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., selaku Pemerintah Daerah menerima kedatangan Sekretariat Militer Presiden dan Ditjen PSP Kementan RI untuk presentasi dan verifikasi lapangan di Ruang Rapat Bupati Tabanan, Rabu (29/3).

218
PAPARKAN - Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya memaparkan keberadaan sektor pertanian di Kabupaten Tabanan kepada tim verifikasi saat peninjauan lapangan di Subak Jatiluwih.

DALAM rangka verifikasi lapangan usulan Penghargaan Satyalancana Karya Satya Pembangunan Presiden Republik Indonesia, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., selaku Pemerintah Daerah menerima kedatangan Sekretariat Militer Presiden dan Ditjen PSP Kementan RI untuk presentasi dan verifikasi lapangan di Ruang Rapat Bupati Tabanan, Rabu (29/3).

Kunjungan Ketua Tim Verifikasi dan Peninjau Lapangan Sekretariat Militer Presiden Ibu Gian Martika Kuswandi, S.E., M.M., serta Ibu Agustini Irmawati, S.H., selaku Ketua Tim Verifikasi dan Peninjauan Lapangan Ditjen PSP Kementerian Pertanian RI beserta jajarannya diterima langsung oleh Bupati beserta Sekda, para Asisten Setda dan para Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Presentasi dan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh calon penerima penghargaan Presiden RI ini dalam rangka Penas KTNA ke-16 tahun 2023 yang akan berlangsung di Kota Padang, Sumatera Barat, pada 10-15 Juni mendatang. Dalam kesempatan itu, Ibu Agustini Irmawati selaku perwakilan Ditjen PSP Kementerian Pertanian RI membacakan sambutan Sekjen Kementerian Pertanian Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc., terkait apresiasi kepada Bupati Tabanan atas kerja keras, dedikasi dan kontribusi yang dilakukan terhadap sektor pertanian.

Adanya sinergitas dari seluruh stakeholder di bidang pertanian akan mewujudkan kemandirian dan pembangunan pertanian yang lebih maju, mandiri dan modern. Oleh sebab itu, sebagai apresiasi kepada Bupati Tabanan, Kementerian Pertanian mengusulkan beliau mendapatkan penghargaan dari Presiden RI baik berupa tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan maupun Wira Karya dengan tahapan dan proses yang harus dilewati, yaitu presentasi dan verifikasi lapangan. “Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus berkarya, mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern,” sambungnya.

Sebagai daerah agraris dengan predikat “Lumbung Pangannya Bali”, konsistensi pembangunan di Tabanan berfokus pada sektor pangan dan pertanian. Memiliki inovasi “Mangun Tani Ngardi Kertaning Jagat” yang bermakna membangun pertanian menuju kesejahteraan rakyat yang linear dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, inovasi tersebut terwujud berdasarkan isu strategis di bidang pertanian, termasuk belum optimalnya produktivitas, rendahnya daya saing dan sumber daya yang terbatas.

Tabanan memiliki potensi lahan pertanian yang cukup luas. Komoditasnya bernilai ekonomis tinggi, seperti perkebunan, tanaman pangan dan horti. Tabanan juga mempunyai kelembagaan tani yang eksis yaitu subak atau subak abian. Oleh sebab itu, sebagaimana dipaparkan Bupati Sanjaya, untuk meningkatkan potensi Kabupaten Tabanan telah dicanangkan beragam program dan kegiatan guna meningkatkan produksi, SDM, sarana prasarana dan komoditas pertanian.

Dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi petani Tabanan mulai dari proses produksi hingga pemasaran, Sanjaya menegaskan perlunya penerapan strategi yang optimal. “Perlu adanya strategi dengan cara mengawal dan mendampingi petani dalam menerapkan teknologi, GAP dan GHP (good agricultura dan handling practice),” ujarnya.

Khusus di bidang pemasaran, Kabupaten Tabanan telah memiliki Perumda Dharma Santhika yang atas bantuan berbagai leading sektor telah berhasil memasarkan produk pertanian secara luas. Hanya dalam waktu dua tahun kepemimpinannya, Sanjaya telah berhasil menandatangani 16 perjanjian kerja sama terkait pemasaran produk pertanian dengan berbagai stakeholder di Indonesia. “Inovasi ini merupakan pemecah masalah dalam bidang pertanian.  Melalui Bupati berkantor di desa, dapat dekat dengan masyarakat, menyederhanakan pelayanan birokrasi dan percepatan pelayanan masyarakat dalam meningkatkan produksi pertanian,” jelasnya.

Sanjaya menyampaikan, indikator inovasi ini dapat dilihat dari pertanian yang sukses menyumbang surplus beras yang berdampak pada meningkatnya indeks ketahanan pangan. Tabanan menjadi kabupaten dengan indeks ketahanan pangan terbaik beruntun di tingkat nasional, yaitu tahun 2021 dengan IPK 90,17 dan tahun 2022 dengan IPK 92,20. Hal tersebut membuktikan Tabanan berdaulat di bidang pangan dan dikenal sebagai lumbung pangannya Bali.

“Guna membumikan Inovasi Tani Ngardi Kertaning Jagat, maka saya secara rutin mengajak seluruh perangkat daerah turun langsung ke desa untuk melihat, mendengar dan merasakan kondisi eksisting, potensi, perkembangan dan permasalahan di bidang pertanian. Sampai saat ini rutinitas program tersebut masih tetap terjaga,” pungkas Sanjaya. Pemaparan dilanjutkan dengan peninjauan lapangan oleh tim verifikasi ke Subak Jatiluwih, Penebel. *ad