Sabtu, November 23, 2024
BerandaBadungTarget Penuhi Okupansi, 50 Persen Sasar Tamu Grup

Target Penuhi Okupansi, 50 Persen Sasar Tamu Grup

Masing-masing akomodasi pariwisata khususnya hotel dan villa di Bali memiliki cara yang berbeda-beda dalam menjangkau pasar untuk memenuhi target okupansi (tingkat hunian).

Mangupura (bisnisbali.com)-Masing-masing akomodasi pariwisata khususnya hotel dan villa di Bali memiliki cara yang berbeda-beda dalam menjangkau pasar untuk memenuhi target okupansi (tingkat hunian). Dari menyasar wisatawan berkelompok (grup) hingga yang mandiri.

Seperti salah satu hotel di kawasan Kuta, Badung, Paasha Atelier dengan 175 kamar, menargetkan 50 persen tamu menginap datang dari grup yang berkunjung ke Bali. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Paasha Atelier Hotel Kuta, Arianto Sjarif saat pembukaan kembali hotel yang kini dimanagement oleh Absolute Hotel Collection (Thailand – Bangkok), Jumat (17/3/2023).

Arianto Sjarif mengaku semenjak diambil alihnya hotel dari Mei 2022 dan dilakukannya renovasi sampai Desember 2022, pada 23 Desember, Paasha Atelier sudah dibuka dan mulai menerima tamu. Selain menyasar grup, lagi 50 persen pihaknya tentu menyasar FIT (free independent traveler) atau wisatawan mandiri. “Untuk FIT maupun grup, fokus kita dari Asia terutama Asia Tenggara, India dan nantinya Cina (Tiongkok) dan lokal,” sebutnya.

Lebih lanjut mengatakan, Passha Atelier Hotel mempunyai 6 tipe kamar yaitu Superior Room, Superior Pool View Room, Duplex Room, Junior Suite, Deluxe Pool & Deluxe Pool Suite. “Dengan total 175 kamar. Dilengkapi fasilitas seperti Gym, SPA, Meeting Room, Main Pool, Restaurant & Bar,” jelasnya.

Paasha Atelier Hotel juga sudah menerapkan peduli lingkungan seperti pengelolaan limbah pada STP yang diolah kembali dan dipakai untuk penyiraman tanaman. Kemudian penggunaan botol kaca untuk air mineral, sehingga mengurangi penggunaan bahan plastik. “Untuk aminities yang di-set up di kamarpun menggunakan biodegradable plastik seperti toothbrush shower cap dan lainnya,” ujar Arianto Sjarif.

Ia menegaskan, Paasha Atelier Hotel mengikuti perkembangan yang sedang tren saat ini yaitu bisnis berkelanjutan. “Misalnya dari tanggungjawab kami berhadap lingkungan menggunakan air limbah hotel yang tidak digunakan untuk konsumsi, namun digunakan untuk penyiraman tanaman dan kegiatan kebersihan. Bahkan seminimal mungkin telah meniadakan bahan-bahan plastik. Kita juga memiliki pembibitan untuk sayur mayur, sehingga sayur mayur yang dihidangkan dari dapur diambil dari kebun kita sendiri di belakang (hotel),” bebernya.

Selanjutnya kata dia untuk tanggungjawab sosial, pihaknya bekerjasama dengan BUPDA atau unit usaha milik Desa Adat Kuta sebagai rekanan untuk kegiatan operasional seperti penyewaan kendaraan juga penyedia bahan-bahan logistik hotel. “Tanggungjawab sosial ini mudah-mudahan bisa membawa kebaikan bagi Desa Kuta maupun Bali secara keseluruhan. Sedangkan dari sisi persamaan gender, 3 dari 8 pimpinan di hotel ini dijabat oleh wanita. Dari 67 karyawan lebih dari 30 persen juga wanita. Seperti itu konsep, prinsip yang kita bawa untuk selama masa pembangunan dan operasional Paasha Atelier Hotel,” papar Arianto Sjarif.

General Manager Paasha Atelier Hotel, Made Dwijantara menyebutkan tarif kamar per malam mulai Rp 650.000 sudah termasuk sarapan pagi dengan menu yang sangat lengkap untuk 2 orang. Selain itu, gratis Welcome Massage selama 10 menit. Para tamu juga dimanjakan dengan adanya diskon 20% promo opening untuk setiap pembelian makanan dan minuman dan 20% untuk SPA & Massage. Hotel yang terletak di Jl. Raya Kuta ini sangat dekat dengan pusat kota, Mall Bali Galeria, Pantai Kuta dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer