Gianyar (Bisnis Bali.com) –
Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1945, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gianyar bekerjasama dengan Desa Adat Sukawati menggelar pasar murah di Pasar Gelumpang, Jumat (17/3). Di samping menawarkan kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasaran, pasar murah kali ini dimaksudkan untuk menghidupkan Pasar Gelumpang.
Bendesa Adat Sukawati Made Sarwa menyampaikan bahwa pasar murah kali ini merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi masyarakat Sukawati untuk mendapat sembako melalui pasar murah. “Pertama pasar murah ini terkait dengan menyongsong perayaan Nyepi, bagaimana kita memfasilitasi krama khususnya Krama Sukawati bisa memperoleh sembako melalui pasar murah,” ujarnya.
Ditanya, mengenai tempat pelaksanaannya yang berada di Pasar Relokasi Gelumpang dirinya menuturkan untuk menghidupkan Pasar Gelumpang yang sepi pengunjung.
Kenapa dilaksanakan di tempat ini, karena kita berkomitmen bahwa Pasar Relokasi Gelumpang kita manfaatkan untuk kepentingan Krama Sukawati.
“Sampai saat ini Pasar Gelumpang masih sepi pedagang dan pengunjung, harapannya dengan pasar murah ini kita berupaya untuk mendatangkan pembeli dan pedagang sehingga keinginan krama desa khususnya untuk memiliki pasar tenten desa kedepannya bisa terwujud,” jelasnya.
Tak hanya pasar murah saja, komitmen Bendesa Adat Sukawati juga akan melaksanakan berbagai kegiatan di Pasar Gelumpang untuk menarik para pedagang dan pembeli datang kesana.
“Sehingga tidak pasar murah saja, nanti apa-apa event yang kita buat akan dilaksanakan di Pasar Relokasi Gelumpang,” lanjutnya.
Untuk mewujudkannya, Bendesa Adat Sukawati bersama Pemerintah Desa Sukawati dan Pemkab Gianyar sedang melakukan penertiban terhadap pedagang yang masih menggunakan trotoar dan badan jalan untuk berjualan di sekitar Pasar Sukawati. Serta mendorong para pedagang tersebut untuk memanfaatkan Pasar Relokasi Gelumpang.
“Kami sedang penertiban di pasar dan sebagainya. Mendorong pembeli dan pedagang untuk memanfaatkan tempat yang ada di Pasar Relokasi Gelumpang. Semua pedagang sudah ada tempat di sini cuma tidak ada mau ke sini dengan alasan tidak ada pembeli,” serunya.
Terkait sepinya Pasar Relokasi Gelumpang dirinya menyebutkan adanya saling tuding antara pedagang dan pembeli.
“Semua ada tempat disini cuma tidak mau jualan disini. Pedagang bilang disini tidak ada pembeli. Pembeli ditanya bilang pedagang yang tidak ada. Untuk itu kami mendorong pedagang yang masih menggunakan ruas jalan dan trotoar di sekitar Pasar Sukawati untuk pindah kesini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindag Luh Gede Eka Suary menuturkan bahwa pasar murah tersebut dapat menekan terjadinya inflasi menjelang Hari Raya Nyepi. Dilaksanakannya, pasar murah tersebut dijelaskannya untuk menghidupkan pasar tenten atau pasar relokasi yang ada di Gelumpang yang terus dikelola adat menjadi pasar desa.
Eka Suary juga mengajak para pedagang untuk menempati kios atau los yang ada di sana untuk berjualan. “Jadi mari kita manfaatkan tempat yang ada disini. Jika pedagang sudah disini pasti pembeli juga ikut kesini,” ajaknya.*kup