Tabanan (bisnisbali.com)-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan menggelar operasi pasar di sebelah selatan Gedung Kesenian I Ketut Maria, Senin (13/3). Kegiatan yang menggandeng Bulog Bali ini bertujuan mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok menjelang Hari Raya Nyepi.
Dari data Bagian Perekonomian Setda Tabanan, operasi pasar itu menyediakan tiga komoditas. Beras Kita Laminasi kemasan 5 kilogram sebanyak 10 kilogram dijual Rp55.000, beras merah kemasan 1 kilogram sebanyak 5 kilogram dijual Rp20.000 per kilogram, beras mentik susu kemasan 1 kilogram sebanyak 5 kilogram dijual Rp18.000 per kilogram, beras medium kemasan 5 kilogram sebanyak 100 kilogram dijual Rp42.000, gula manis Kita 1 kilogram sebanyak 48 kilogram dijual Rp13.500 per kilogram dan Minyakita kemasan bantalan 1 liter sebanyak 120 liter dijual Rp13.500 per liter.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan A.A. Gede Dalem Trisna Ngurah mengungkapkan, operasi pasar digelar dalam upaya menekan laju inflasi terhadap beberapa komoditas menjelang Hari Raya Nyepi mengingat kenaikan harga bahan pokok cenderung berdampak pada meningkatnya inflasi. “Dengan adanya operasi pasar ini masyarakat bisa menikmati harga yang wajar. Kami akan terus bergerak untuk mengendalikan inflasi, termasuk melalui kegiatan pasar murah di ajang Car Free Day kemarin,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Tabanan I Nyoman Srinadha Giri, S.E. Menurutnya, jumlah kuota masing-masing komoditas dalam operasi pasar ditentukan oleh Bulog. Sebagian besar jatah yang disediakan tersebut habis dibeli oleh konsumen yang didominasi kalangan ibu rumah tangga. “Beras, minyak goreng dan gula yang ditawarkan dalam operasi pasar terserap semua,” ujarnya.
Dalam operasi pasar, masing-masing komoditas tersebut dibanderol lebih murah atau berada di bawah harga pasaran. Hal ini diharapkan bisa menekan kenaikan harga beras, minyak goreng dan yang lainnya yang mengalami lonjakan harga belakangan.
Setelah di Gedung Maria, kegiatan operasi pasar akan dilaksanakan di Pasar Baturiti pada 15 Maret. Kuota masing-masing komoditas yang dialokasikan Bulog diharapkan lebih banyak dibandingkan sebelumnya. “Bapak Asisten II sudah melakukan koordinasi dengan pihak Bulog, agar jatah kegiatan operasi pasar di Baturiti nanti ditambah. Mudah-mudahan itu bisa dipenuhi oleh Bulog,” kata Srinadha Giri.
Agar komoditas yang dijual dalam operasi pasar tepat sasaran dan tepat tujuan dalam kaitannya mengendalikan inflasi, pihaknya membatasi jumlah pembelian konsumen. Seperti pembelian minyak goreng maksimal 2 liter per orang. *man