SEMPAT vakum akibat pandemi Covid-19, Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) di Kabupaten Tabanan kembali digelar. Kegiatan perdana saat melandainya kasus Covid-19 ini dilakukan dengan pola kolaborasi beberapa kecamatan.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gusti Ngurah Darma Utama, Porjar dimaksudkan sebagai upaya menjaring atlet sejak dini sekaligus ajang menjaga kesehatan peserta didik. Hanya, di tengah keterbatasan anggaran, Porjar dilakukan dengan pola kolaborasi. Tidak hanya melibatkan SD dan SMP yang ada di Kecamatan Pupuan, namun juga Kecamatan Selemadeg, Kecamatan Selemadeg Barat dan Kecamatan Selemadeg Timur (Selemadeg Raya).
“Sempat terhenti karena pandemi, kegiatan Porjar digelar kembali dan satu-satunya yang dilakukan dengan pola kolaborasi dari empat kecamatan,” terangnya saat membuka Porjar yang digelar di Lapangan Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Senin (13/3).
Atlet berprestasi hasil Porjar ini akan dilatih dan dibina oleh KONI Tabanan untuk dipersiapkan sebagai wakil Tabanan dalam Porjar Provinsi Bali pada Juni dan Porseni Nasional pada November 2023 mendatang. ”Pembinaan lanjutan bagi atlet baru ini nantinya dilakukan oleh lembaga terkait dari masing-masing satuan pendidikan melalui talenta pengembangan seni dan olahraga,” ujarnya.
Sementara penjaringan atlet di kecamatan lainnya akan dilakukan dengan pola pertandingan tunggal yang digelar oleh masing-masing pimpinan cabang olahraga (cabor) di bawah kelembagaan KONI Tabanan. Pola rekrutmen mencermati dan mengambil dari kompetisi yang dilakukan oleh berbagai pihak.
Porjar yang digelar di Kecamatan Pupuan mempertandingkan tujuh cabor untuk jenjang SD dan 6 cabor untuk tingkat SMP. Masing-masing cabor tersebut merupakan unggulan sesuai potensi di Pupuan dan Selemadeg Raya. *man