Bangun Ekosistem Pendukung, Pemerintah Dorong Peningkatan UMKM

Pemerintah tengah menyiapkan sebuah ekosistem untuk memajukan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ekosistem tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara efektif dan maksimal oleh seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sabtu (4/3).

169
HAPUS KREDIT MACET - Perbankan diminta segera melaksanakan amanat UU P2SK yaitu penghapus tagih kredit macet bagi UMKM agar dapat segera bangkit dari dampak pandemi dan mencapai porsi kredit perbankan sebesar 30 persen bagi UMKM pada 2024.

Denpasar (bisnisbali.com) – Pemerintah tengah menyiapkan sebuah ekosistem untuk memajukan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ekosistem tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara efektif dan maksimal oleh seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sabtu (4/3).

“Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan sedang menyiapkan sebuah ekosistem pengembangan UMKM. Dengan terbentuknya ekosistem tersebut, nantinya akan mempertemukan UMKM dengan ritel modern dan perusahaan grosir besar, membangun kapasitas pemasaran digital dan penjualan daring, serta keterlibatan perbankan dalam pembiayaan dan permodalan UMKM,” urai Zulkifli Hasan.

Ia menjelaskan, pihaknya menggandeng ritel modern dalam upaya pemberdayaan UMKM. Saat ini, pelaku UMKM diberi kesempatan untuk memasukkan beberapa produknya ke jaringan gerai ritel modern. “Sebaliknya, ritel modern dan perusahaan grosir besar mendapat kesempatan memasok produk kebutuhan harian kepada pelaku UMKM yang memiliki warung. Harga jual produk kebutuhan harian masyarakat yang dijual di warung UMKM akan lebih bersaing,” imbuh Zulkifli Hasan.

Dalam kesempatan ini, Zulkifli Hasan juga kembali mengajak pelaku UMKM untuk memanfaatkan pemasaran digital dan penjualan produk secara daring melalui berbagai platform. Dengan begitu, pelaku UMKM dapat mengenalkan produknya kepada calon konsumen potensial di daerah lain di Indonesia maupun di mancanegara. “Pelaku UMKM diharapkan memanfaatkan berbagai platform digital yang kini semakin menjamur dan beraneka ragam. Hal ini merupakan peluang yang dapat memberikan dampak dan manfaat besar ke depan,” jelas Zulkifli Hasan.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga telah berkoordinasi dengan institusi dan lembaga perbankan terkait fasilitas pembiayaan dan permodalan bagi UMKM. Fasilitas tersebut di antaranya melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan tingkat suku bunga per tahun yang relatif terjangkau.

Sedangkan, untuk UMKM yang memiliki potensi, saat ini peluang ekspor semakin terbuka lebar. Mengingat Kementerian Perdagangan secara berkelanjutan melakukan kegiatan promosi, misi dagang, dan berbagai kerja sama perdagangan internasional. Beraneka ragamnya produk UMKM yang ada, membuat peluang tersebut semakin terbuka lebar, termasuk untuk melakukan ekspor ke negaranegara nontradisional.

Mendag menambahkan, pemerintah memiliki harapan besar kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk mampu terus menciptakan para wirausaha yang unggul dan berkualitas. “Ini semua tentu menjadi peluang bagi para pelaku UMKM di Jawa Tengah untuk terus berkontribusi bagi perdagangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkas Zulkifli Hasan.

Geliat  partisipasi perempuan  di  sektor  kewirausahaan, dikatakan  terus  meningkat.  Sebanyak  64,5  persen  dari  total  pelaku  UMKM di Indonesia adalah perempuan. Karena itu, perempuan pelaku   UMKM  harus terus  mengembangkan  bisnisnya  ke  tingkat yang lebih  tinggi.  “Saya mengucapkan  selamat  dan  sukses  kepada  hadirin  dan  penyelenggara  The  Girl  Fest  2023. Saya berharap, acara ini dapat memberdayakan perempuan pelaku UMKM, sekaligus memberikan inspirasi kepada  generasi  muda  perempuan untuk  berani  berkarya  dan  mengembangkan  diri,”kata Zulkifli Hasan.

Kegiatan menghadirkan para perempuan inspiratif yang telah sukses di bidangnya masing-masing untuk berbagi cerita dan prestasinya. “Semoga apa yang disampaikan dan ditampilkan nanti dapat memberikan semangat dan motivasi kepada para generasi  muda  khususnya  perempuan    untuk  lebih  berani,  lebih  percaya  diri  dalam  berkarya  dan berprestasi,” ujar Zulkifli.

Jumlah   perempuan dalam sektor kewirausahaan atau perempuan pengusaha (womenpreneur) setiap  tahun makin meningkat. Berdasarkan  data  BPS tahun 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar 135 miliar dolar AS. “Ini menjadi bukti bahwa perempuan di Indonesia khususnya womenpreneur memiliki peran yang strategis  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  nasional.  Para  pelaku  UMKM  wanita  juga  diharapkan dapat terus mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.

Perempuan pelaku UMKM  pada praktiknya menghadapi banyak keterbatasan  misalnya  mengelola  bisnis  dan  promosi.  “Melihat  besarnya  potensi  digital  di  Indonesia,  keterbatasan-keterbatasan   yang   dihadapi perempuan  pelaku  UMKM dapat  dipermudah  dengan  mengadopsi/memanfaatkan  kanal  digital seperti  media  sosial,  niaga  elektronik (e-commerce), atau  bergabung  ke  dalam  komunitas  untuk meningkatkan  pengetahuan.  Semoga  kegiatan  ini  dapat  menjadi  media  kolaborasi,  kerja  sama, dan  adaptasi  digital  pelaku  UMKM  dengan  jenama (brand)  yang  lebih  berpengalaman  dalam memanfaatkan kanal digital,”pungkas Zulkifli Hasan. *rah