Denpasar (bisnisbali.com) – Pemerintah tengah menyiapkan sebuah ekosistem untuk memajukan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ekosistem tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara efektif dan maksimal oleh seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sabtu (4/3).
“Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan sedang menyiapkan sebuah ekosistem pengembangan UMKM. Dengan terbentuknya ekosistem tersebut, nantinya akan mempertemukan UMKM dengan ritel modern dan perusahaan grosir besar, membangun kapasitas pemasaran digital dan penjualan daring, serta keterlibatan perbankan dalam pembiayaan dan permodalan UMKM,” urai Zulkifli Hasan.
Ia menjelaskan, pihaknya menggandeng ritel modern dalam upaya pemberdayaan UMKM. Saat ini, pelaku UMKM diberi kesempatan untuk memasukkan beberapa produknya ke jaringan gerai ritel modern. “Sebaliknya, ritel modern dan perusahaan grosir besar mendapat kesempatan memasok produk kebutuhan harian kepada pelaku UMKM yang memiliki warung. Harga jual produk kebutuhan harian masyarakat yang dijual di warung UMKM akan lebih bersaing,” imbuh Zulkifli Hasan.
Dalam kesempatan ini, Zulkifli Hasan juga kembali mengajak pelaku UMKM untuk memanfaatkan pemasaran digital dan penjualan produk secara daring melalui berbagai platform. Dengan begitu, pelaku UMKM dapat mengenalkan produknya kepada calon konsumen potensial di daerah lain di Indonesia maupun di mancanegara. “Pelaku UMKM diharapkan memanfaatkan berbagai platform digital yang kini semakin menjamur dan beraneka ragam. Hal ini merupakan peluang yang dapat memberikan dampak dan manfaat besar ke depan,” jelas Zulkifli Hasan.
Selain itu, Kementerian Perdagangan juga telah berkoordinasi dengan institusi dan lembaga perbankan terkait fasilitas pembiayaan dan permodalan bagi UMKM. Fasilitas tersebut di antaranya melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan tingkat suku bunga per tahun yang relatif terjangkau.
Sedangkan, untuk UMKM yang memiliki potensi, saat ini peluang ekspor semakin terbuka lebar. Mengingat Kementerian Perdagangan secara berkelanjutan melakukan kegiatan promosi, misi dagang, dan berbagai kerja sama perdagangan internasional. Beraneka ragamnya produk UMKM yang ada, membuat peluang tersebut semakin terbuka lebar, termasuk untuk melakukan ekspor ke negaranegara nontradisional.
Mendag menambahkan, pemerintah memiliki harapan besar kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk mampu terus menciptakan para wirausaha yang unggul dan berkualitas. “Ini semua tentu menjadi peluang bagi para pelaku UMKM di Jawa Tengah untuk terus berkontribusi bagi perdagangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkas Zulkifli Hasan.
Geliat partisipasi perempuan di sektor kewirausahaan, dikatakan terus meningkat. Sebanyak 64,5 persen dari total pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Karena itu, perempuan pelaku UMKM harus terus mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi. “Saya mengucapkan selamat dan sukses kepada hadirin dan penyelenggara The Girl Fest 2023. Saya berharap, acara ini dapat memberdayakan perempuan pelaku UMKM, sekaligus memberikan inspirasi kepada generasi muda perempuan untuk berani berkarya dan mengembangkan diri,”kata Zulkifli Hasan.
Kegiatan menghadirkan para perempuan inspiratif yang telah sukses di bidangnya masing-masing untuk berbagi cerita dan prestasinya. “Semoga apa yang disampaikan dan ditampilkan nanti dapat memberikan semangat dan motivasi kepada para generasi muda khususnya perempuan untuk lebih berani, lebih percaya diri dalam berkarya dan berprestasi,” ujar Zulkifli.
Jumlah perempuan dalam sektor kewirausahaan atau perempuan pengusaha (womenpreneur) setiap tahun makin meningkat. Berdasarkan data BPS tahun 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar 135 miliar dolar AS. “Ini menjadi bukti bahwa perempuan di Indonesia khususnya womenpreneur memiliki peran yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Para pelaku UMKM wanita juga diharapkan dapat terus mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.
Perempuan pelaku UMKM pada praktiknya menghadapi banyak keterbatasan misalnya mengelola bisnis dan promosi. “Melihat besarnya potensi digital di Indonesia, keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi perempuan pelaku UMKM dapat dipermudah dengan mengadopsi/memanfaatkan kanal digital seperti media sosial, niaga elektronik (e-commerce), atau bergabung ke dalam komunitas untuk meningkatkan pengetahuan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi media kolaborasi, kerja sama, dan adaptasi digital pelaku UMKM dengan jenama (brand) yang lebih berpengalaman dalam memanfaatkan kanal digital,”pungkas Zulkifli Hasan. *rah