Denpasar (bisnisbali.com) – Neraca perdagangan memiliki fungsi sebagai pemberi informasi jumlah atau besaran angka ekspor dan impor. Nilai ekspor lebih tinggi maka dapat dikatakan surplus atau kelebihan pendapatan. Sebaliknya apabila nilai ekspor lebih kecil dari impor maka dikatakan sebagai defisit atau keadaan yang tidak menguntungkan.
Pemerhati ekonomi Kusumayani, M.M. di Denpasar menilai surplusnya neraca perdagangan suatu provinsi akan ikut menyumbang devisa bagi daerah dan negara, sehingga menyangga pertumbuhan perekonomian.
Sementara itu BPS Bali mencatat posisi nilai neraca perdagangan Provinsi Bali pada Desember 2022 tercatat surplus sebesar 47.984.957 dolar AS. Jika dibandingkan dengan posisi November 2022 (m-t-m) yang tercatat surplus 44.215.333 dolar AS, sumbangan surplus neraca perdagangan Provinsi Bali pada Desember 2022 tercatat naik sebesar 3.769.624 dolar AS. “Jika dibandingkan dengan sumbangan neraca perdagangan di Desember 2021 (y-o-y) yang sebesar 48.834.102 dolar AS, surplus neraca perdagangan Provinsi Bali pada Desember 2022 tercatat lebih rendah. Meskipun demikian, pada Desember 2022, Bali kembali menyumbang surplus pada neraca perdagangan (luar negeri) nasional,” kata Kepala BPS Bali Hanif Yahya di Denpasar.
Berdasarkan data BPS, pada Desember 2022, nilai ekspor barang Provinsi Bali ke luar negeri tercatat naik 6,52 persen (m-t-m), dari 52.729.107 dolar AS pada November 2022 menjadi 56.165.313 dolar AS pada Desember 2022. Bila dibandingkan dengan Desember 2021 (y-o-y), nilai ekspor Bali bulan Desember 2022 tercatat naik 8,45 persen.
Dari 5 besar negara tujuan ekspor Bali di Desember 2022, nilai ekspor ke Tiongkok tercatat naik paling tinggi secara month to month 232,87 persen. Peningkatan ini terutama disebabkan karena naiknya ekspor produk ikan, krustasea, dan moluska. Sementara nilai ekspor kumulatif pada periode Januari-Desember 2022 tercatat sebesar 617.515.355 dolar AS, naik 21,52 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara nilai impor barang Provinsi Bali dari luar negeri pada Desember 2022 tercatat sebesar 8.180.356 dolar AS, turun 3,92 persen dibandingkan November 2022 (m-t-m) yang tercatat sebesar 8.513.774 dolar AS. Secara year on year, nilai impor Provinsi Bali pada Desember 2022 tercatat meningkat setinggi 176,93 persen. Dari 5 besar negara asal impor di bulan Desember 2022, nilai impor dari Hongkong tercatat mengalami penurunan paling dalam secara month to month (-36,48 persen), yang utamanya disebabkan oleh turunnya impor produk jam dan arloji serta bagiannya. Secara kumulatif, nilai impor pada periode Januari-Desember 2022 tercatat sebesar 82.697.940 dolar AS naik 130,27 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya. *dik