UMKM Berskala Ekspor Jadi Daya Dukung Perekonomian

Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) bersakala ekspor terus digenjot dan menjadi perhatian serius Bank Indonesia dan pemerintah sebagai daya dukung perekonomian daerah di tengah pemulihan pascapandemi. Salah satu upaya yang dilakukan dengan terus melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM di Provinsi Bali termasuk yang berorientasi ekspor.

230
TERUS TUMBUH - Perkembangan UMKM di Bali akan terus tumbuh seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi Bali pada 2023 didorong membaiknya pertumbuhan pariwisata. (foto/eka adhiyasa)

Denpasar (bisnisbali.com) – Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) bersakala ekspor terus digenjot dan menjadi perhatian serius Bank Indonesia dan pemerintah sebagai daya dukung perekonomian daerah di tengah pemulihan pascapandemi. Salah satu upaya yang dilakukan dengan terus melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM di Provinsi Bali termasuk yang berorientasi ekspor.

Kepala Perwakilan BI Bali, Trisno Nugroho di Denpasar menyampaikan, perlu ada kebijakan pemerintah dalam mendorong UMKM berorientasi ekspor. Upaya memajukan UMKM dengan pemberdayaan UMKM dengan klasterisasi dan pelatihan kewirausahaan, serta akses pembiayaan kepada perbankan. Termasuk digitalisasi UMKM di sistem pembayaran.

Trisno pun memaparkan perhatian BI Bali terhadap UMKM, ditunjukkan sepanjang 2022 tercatat ada 53 UMKM binaan. Ada 17 UMKM di sektor ketahanan pangan, 24 UMKM berorientasi ekspor dan UMKM komoditas unggulan. Dalam upaya meningkatkan akses pasar bagi pelaku UMKM, kata Trisno dengan memberikan bantuan teknis pelaporan keuangan, pemasaran maupun pemanfaatan platform digital seperti media sosial, soal produksi dan seterusnya.Termasuk tidak hanya memfasilitasi pembiayaan namun juga harus dilakukan pendampingan. Terbukti selama minimal 5 bulan pendampingan dilakukan hasilnya terlihat perkembangan UMKM yang didampingi.

“Concern kepada UMKM go digital dan go global bertujuan untuk memberikan motivasi UMKM di Indonesia, mendorong perluasan akses pasar, perluasan akses pembiayaan, serta meningkatkan pemahaman mengenai kreativitas dan inovasi bagi UMKM,” terangnya.

Pihaknya pun menilai perkembangan UMKM di Bali akan terus tumbuh. Itu seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Bali pada 2023 didorong membaiknya pertumbuhan pariwisata. Termasuk realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2022 sebesar 6,61 persen (yoy).

Sebelumnya Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi menyampaikan perlu mendukung UMKM kreatif cukup krusial. Hal itu karena kebanyakan dari mereka masih mengalami kesulitan mengakses keuangan tradisional. Padahal selama pandemi, sumbangsih UMKM kreatif terhadap Produk Domestik Bruto, serapan tenaga kerja, dan kinerja ekspor sangat besar.

“Kami mendorong kesadaran masyarakat tentang besarnya kekuatan industri kreatif, membangkitkan optimisme seluruh pihak terhadap perkembangan sektor ini, dan meningkatkan sinergi antara industri kreatif dan platform pembiayaan inovatif seperti fintech lending agar semakin banyak pelaku UMKM kreatif yang bertumbuh,” katanya. *dik