Tabanan (bisnisbali.com)–Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Tabanan I Gusti Bagus Made Damara menyambut baik Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kontribusi Wisatawan Mancanegara dan Pergub Nomor 27 Tahun 2020. Kebijakan tersebut dinilai sebagai penerapan prinsip manajemen satu pulau satu tata kelola (one island one management) Pemprov Bali dalam hal pelestarian pariwisata budaya dan lingkungan yang merupakan daya tarik wisatawan selama ini.
Kebijakan kontribusi pariwisata sebenarnya sudah diluncurkan pada Juli 2022 lalu. Bahkan, ide itu sudah direncanakan sebelum pandemi sebagai upaya mencari terobosan dalam membangun Bali di luar pemanfaatan pendapatan daerah yang bersumber dari pajak kendaraan. Perda kontribusi wisatawan mengajak pelaku dan industri pariwisata untuk ikut mendorong serta mengarahkan wisatawan berkontribusi sebagai upaya ikut andil dalam menjaga alam, budaya dan lingkungan Bali hingga meningkatkan destinasi.
Akan tetapi karena pandemi dan kondisi pariwisata yang baru pulih, kebijakan tersebut termasuk realisasinya tidak langsung tercapai sesuai target. Meski begitu, program ini merupakan ide brilian karena sifatnya sukarela berbasiskan platform digital. Searah dengan tren penggunaan atau pemanfaatan digital di kalangan sektor pariwisata saat ini.
“Kami sambut baik serta komit mendukung kebijakan tersebut. Kami di PHRI juga membahas tentang bagaimana membantu Pemerintah Provinsi Bali dalam menyosialisasikan ini ke wisman karena merupakan kepentingan jangka panjang untuk Bali ke depannya,” papar Damara, Senin (20/2).
Bercermin dari hal tersebut, PHRI Tabanan terus gencar menyosialisasikan Perda Kontribusi Wisatawan sehingga kalangan pelaku, baik hotel, restoran maupun destinasi wisata bisa memfasilitasi dengan menyediakan scan QR untuk kontribusi yang dilakukan secara sukarela oleh wisman. Selain itu, menginformasikan kepada wisman bahwa kontribusi dana bisa dilakukan melalui aplikasi Love Bali.
Seiring gencarnya sosialisasi Perda Kontribusi Wisatawan dan pendapatan yang bisa diraih dari sumbangan sukarela wisman, ia berharap nantinya bisa berpengaruh pada kemampuan Pemprov Bali untuk mengakselerasi percepatan perbaikan lingkungan dan lainnya sebagai potensi penarik kunjungan wisatawan. Terlebih saat ini ada tren perubahan pola berwisata yang mana wisatawan tidak lagi tertarik ke tempat-tempat keramain, tapi lebih terdorong mengunjungi alam atau wisata desa. “Jadi, pemeliharaan alam dan budaya penting untuk menyikapi tren berwisata tersebut,” imbuh Damara. *man