Tabanan (bisnisbali.com)-Program pelatihan kerja berbasis kompetensi dari Kementerian Ketenagakerjaan untuk Kabupaten Tabanan meningkat menjadi 12 paket pada 2023. Menariknya lagi, tahun ini peserta yang ikut mendapat uang saku setiap kehadiran dan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Tabanan I Gede Nengah Sugiarta menyampaikan, tahun ini Kabupaten Tabanan mendapat program pelatihan kerja berbasis kompetensi dari Kementerian Ketenagakerjaan lebih banyak daripada 2022 lalu yang hanya 10 paket. Selain itu, peserta mendapat uang saku Rp25 ribu setiap hadir dan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan. “Uang saku ini sebenarnya bukan kali pertama. Tahun 2019 dan 2020 lalu peserta yang ikut pelatihan juga dapat. Pada 2021 dan 2022 karena Covid-19 mereka tidak dapat dan tahun 2023 kembali dapat,” jelasnya, Senin (20/2).
Ke-12 paket latihan yang sumber dananya dari APBN itu meliputi pelatihan barista sebanyak 2 kelas, pembuatan roti kue 2 kelas, tata rias kecantikan 2 kelas, menjahit 2 kelas, terapis spa 1 kelas, servis sepeda motor 1 kelas, servis AC 1 kelas dan pelatihan pengolahan hasil pertanian 1 kelas.
Empat paket pelatihan gelombang pertama sudah dibuka, yakni pelatihan barista, pembuatan kue, terapis spa dan menjahit. Lama pelatihan tergantung jam pelajaran (JP). Ada sampai 20 hari hingga satu bulan. ”Pelatihan barista dan pembuatan kue paling banyak pendaftar sehingga sampai ditolak,” tuturnya.
Peserta yang mendaftar sampai 50 orang, padahal satu kelas pesertanya harus 16 orang. “Makanya dalam pelaksanaan ini ada seleksi. Peserta mengikuti tes lewat Google from kemudian seleksi wawancara. Yang tidak lolos dalam seleksi gelombang I dialihkan ke gelombang II,” ujar Sugiarta.
Menurutnya, masyarakat Tabanan sangat antusias ikut program pelatihan kerja. Mengingat selain mendapat keahlian keterampilan dari pelatihan yang diikuti, mereka akan menerima sertifikat uji kompetensi jika lulus. Sertifikat uji kompetensi ini banyak dijadikan acuan untuk mencari kerja ke luar negeri. Itu sebabnya banyak peserta yang telah tamat sudah kerja di luar negeri. *man