Gianyar (Bisnis Bali.com) –
Dalam rangkaian memperingati hari jadi Korem 163/Wira Satya, dilaksanakan Penjamasan Dhuaja Korem 163/WSA yang dilaksanakan di Pura Gunung Kawi Banjar Penaka Desa Tampaksiring Kecamatan Tampaksiring. Senin (20/2).
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Danrem 163/WSA, Brigjen TNI Choirul Anam, S.E., M.M., Para Dandim Jajaranrem 163/WSA, Para Kasirem 163/WSA, Ka Balak Ajurem 163/WSA, Perwira Makorem 163/WSA, Pasi/Danramil Kodim 1616/Gianyar, Muspika Kec. Tampaksiring, Bendesa Pura Gunung Kawi Banjar Penaka, I Ketut Nuarka, Anggota Makorem 163/WSA, Anggota Makodim 1616/Gianyar, Prebekel Desa Tampaksiring diwakili Sekdes Tampaksiring, Sang Made Putra, Tokoh Agama, Adat dan tokoh Masyarakat Banjar Penake Desa Tampaksiring.
Penjamasan Dhuaja Korem 163/WSA dalam rangka HUT Korem 163/WSA ke-62 di pimpin/Puput oleh Pemangku Pura Gunung Kawi, Jro Mangku Ketut Wirawan yang diselenggarakan oleh Korem 163/WSA.
Bendesa Pura Gunung Kawi Banjar Penaka Desa Tampaksiring, I Ketut Nuarka, menyampaikan ucapan terima kasih atas waktu yang diberikan kepada dirinya. Rangkaian kegiatan Penjamasan Dhuaja Korem 163/WSA, selaku Bendesa Adat mewakili masyarakat pengemong Pura Gunung kawi, menyampaikan lebih lanjut bahwa pribadinya dan masyarakat setempat sangat bangga memiliki sebuah Pura yang sangat bersejarah dimana setiap tahun, apabila menjelang akan dilaksanakan perayaan ulang tahun Korem 163/WSA diawali dengan melakukan Penjamasan Dhuaja Korem 163/WSA di Pura Gunung Kawi Banjar Penaka sehingga kegiatan ini dirasa sangat penting serta rutin setiap tahunnya, Pura Gunung Kawi sendiri merupakan tempat Payogan Raja Udayana, disamping itu sangat diyakini bahwa diyakini Taksu atau aura positif akan tumbuh dan memberikan cahaya yang cemerlang setelah pada masa- masa berikutnya, disampaikan juga permohonan maaf bilamana pada acara penyambutan ada kekurangan maupun kelalaian.
Danrem 163/WSA, Brigjen TNI Choirul Anam, S.E., M.M., pada hari ini kita dapat hadir untuk mengikuti upacara penjamasan Dhuaja korem 163/WSA dalam keadaan sehat wal’afiat. Untuk itu kita pahami, upacara penjamasan Dhuaja Korem 163/WSA tidaklah semata mata hanya sebagai tradisi atau kegiatan ceremonial saja, namum didalamnya terkandung makna dan tujuan, tentunya masyarakat pengempon Pura Gunung Kawi yang telah membantu kelancaran dan kemudahan kegiatan ini.
Untuk menyucikan Dhuaja Korem 163/WSA itu sendiri dengan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sehinga seluruh prajurit Korem diberikan kekuatan, keselamatan serta pemikiran yang baik dan suci agar mampu memikul tugas demi mengabdi kepada masyarakat bangsa dan negara dengan tulus iklas tanpa pamrih.
Dhuaja Korem mengunakan lambang “Marakata” yaitu penguasa atau raja Bali yang tempat pemujaannya di Pura Gunung Kawi yang sangat disucikan. *kup