Pariwisata Tumbuh, Usaha Penyewaan Sepeda Listrik Ikut Terdongkrak

Usaha skala mikro ikut terdongkrak perkembangan sektor pariwisata di daerah ini. Itu terlihat dari makin berkembangnya usaha penyewaan sepeda listrik di kawasan pantai Sanur. “Sektor pariwisata yang membaik secara tidak langsung ikut mendukung usaha penyewaan sepeda listrik.

1772
SEPEDA LISTRIK - Perkembangan sektor pariwisata membuat makin berkembangnya usaha penyewaan sepeda listrik di kawasan pantai Sanur.

Denpasar (bisnisbali.com) – Usaha skala mikro ikut terdongkrak perkembangan sektor pariwisata di daerah ini. Itu terlihat dari makin berkembangnya usaha penyewaan sepeda listrik di kawasan pantai Sanur. “Sektor pariwisata yang membaik secara tidak langsung ikut mendukung usaha penyewaan sepeda listrik. Tidak terkecuali, keberadaan sepeda listrik yang menjadi tren saat ini membuat minat wisatawan domestik dan warga lokal ikut mencoba sepeda listrik,” kata pengelola penyewaan sepeda listrik di Pantai Sanur, I Wayan Serikut.

Ia mengatakan berbicara sewa sepeda paling banyak saat momen weekend dan libur sekolah. Untuk harga sewa sepeda listrik bervariasi tergantung kondisi dan momen di mana rata-rata normalnya Rp 35 ribu per jam. Namun antara pukul 10.00-15.00 Wita turun harga menjadi Rp 25 ribu per jam. Kemudian, kembali menjadi Rp 35 ribu per jam setelahnya. “Paling banyak penyewa dari warga lokal, kalau siangnya tamu, dipakai cari hotel dan restoran sama tamu. Rutenya bisanya sampai mertasari sekitar 6 sampai 7 kilometer,” jelasnya.

Berbicara omzet pihaknya mengakui ramai tidaknya penyewa. Namun dari sisi modal diterangkan pihaknya  pertama kali Rp 5,5 juta, itu termasuk harga nyicil tapi DP-nya besar. “Saya ambil dua unit, uang muka hampir Rp 4 juta. Belum balik modal sejauh ini. Kalau modalnya 3-4 unit lama prosesnya. Sama seperti nelayan begitu juga,” jelasnya.

Serikut menceritakan, usaha ini ia garap mulai Desember 2022 lalu. Usaha ini digelutinya imbas penggusuran yang terjadi di Pantai Sanur, karena adanya revitalisasi kawasan. Sebelumnya, ia bekerja mengelola fastboat tujuan Nusa Lembongan. Namun saat ini, usaha tersebut macet sementara fastboat-nya banyak yang mengalami kerusakan mesin.

Terkait perawatan dan operasional, ia menjelaskan, sepeda listrik  sesuai namanya tanpa BBM namun memerlukan listrik di mana diperlukan charge selama 4 jam dan bisa dipergunakan kurang lebih 4 jam pemakain lamanya. Perawatan sepeda listrik ini menurut Serikut mesti super ekstra. Apalagi, ia yang menyewakannya tepat di tepi pantai yang notabena terkena angin laut. Ia mengatakan, mesti sering dibersihkan setiap harinya agar tidak cepat karatan. Selain itu, harga sparepart sepeda listrik ini dinilainya cukup mahal. “Untuk berat badan penumpang, kata dia, sebetulnya maksimal 125 kilogram. Namun, ia tak mempermasalahkan jika sepeda listriknya disewa untuk berboncengan,” ucapnya.*dik