Denpasar (bisnisbali.com) –Edukasi pelaksanaan ekonomi hijau harus terus digaungkan di Bali untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah ini. Ekonomi hijau merupakan kegiatan ekonomi yang selain dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan akhir ekonomi juga diharapkan memberikan dampak tercapainya keadilan, baik keadilan bagi masyarakat maupun lingkungan serta sumber daya alam itu sendiri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho di Denpasar menyampaikan pengembangan UMKM di Pulau Dewata penting diarahkan agar mendukung konsep ekonomi hijau, yaitu rendah karbon, efisien sumber daya, inklusif secara sosial dan mampu mengatasi tantangan keberlanjutan. “Sejak dua tahun terakhir dan terus akan dilanjutkan, UMKM Binaan BI yang bergerak disektor pertanian mendorong budidaya dengan menggunakan bahan-bahan organik,” jelasnya.
Sementara itu, pembinaan UMKM hijau pada industri pengolahan antara lain dilakukan pada industri fashion, yaitu mendorong pemanfaatan pewarna alam dan diarahkan untuk zero waste. Terdapat beberapa UMKM binaan Bank Indonesia yang sudah memanfaatkan pewarna alam, seperti pertenunan artha dharma dan pagi motley di Buleleng, UD. Tenun Agung Bali di Bangli, Kelompok Tenun Putri Mas di Jembrana, CRNK di Klungkung, dan kerajinan tangan tas Din’z di Buleleng. Sedangkan untuk mendukung zero waste, UMKM memanfaatkan sisa benang atau endek menjadi produk turunan yang bernilai ekonomi.
Trisno pun menjelaskan UMKM hijau, dan edukasi literasi ekonomi hijau terus disosialisasikan. Pemerintah Provinsi Bali terus mendorong pengembangan UMKM Hijau, sebagaimana Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik, yang disertai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2021 untuk peraturan pelaksanaannya. Pemerintah Provinsi Bali secara berkelanjutan memberikan edukasi dan pembinaan pembuatan pupuk organik kepada subak-subak yang ada di Bali. Bank Indonesia juga terus mengajak semua pihak agar turut mensukseskan program Pemerintah Provinsi Bali menuju Bali Hijau, Tangguh dan Sejahtera. Edukasi pelaksanaan ekonomi hijau harus terus di gaungkan dan disosialiksasikan kepada masyarakat Bali. “Pemerintah dan semua pihak bersama-sama mengedukasi kepada pengusaha dan para pelaku UMKM untuk menggunakan bahan-bahan organik dan bahan yang tidak mencemari lingkungan,” jelasnya.
Di samping itu, pemerintah dan swasta menyediakan alternative pengganti bahan-bahan untuk proses produksi dan pertanian yang menenuhi standard mendukung ekonomi hijau. *dik