Kuota KUR Perbankan Meningkat, Optimalkan Sektor Produktif

Kuota penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) perbankan pada 2023 ini mengalami peningkatan. Pemerintah pun menargetkan angka penyaluran KUR kepada pelaku UMKM di 2023 menjadi Rp460 triliun atau meningkat dari tahun 2022 sebesar Rp373 triliun.

203
MENINGKAT - Kuota penyaluran KUR perbankan pada tahun ini mengalami peningkatan, dengan target angka penyaluran KUR kepada pelaku UMKM menjadi Rp460 triliun.

Denpasar (bisnisbali.com) – Kuota penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) perbankan pada 2023 ini mengalami peningkatan. Pemerintah pun menargetkan angka penyaluran KUR kepada pelaku UMKM di 2023 menjadi Rp460 triliun atau meningkat dari tahun 2022 sebesar Rp373 triliun.

Tak hanya itu pemerintah juga fokus target penyaluran KUR ke sektor produksi sebagai bentuk keberpihakan pemerintah dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air. Pemerintah akan membuka banyak kesempatan bagi UMKM mengakses KUR untuk memperkuat modal usaha.

Dirut Bank BPD Bali, Nyoman Sudharma di Denpasar mengakui pada 2023 ini, bank milik krama Bali ini mendapatkan 2023 telah mendapatkan persetujuan dari Menko Perekonomian untuk plafon KUR sekitar Rp1,6 triliun. Kuota KUR di 2023 ini lebih banyak dari 2022. “Biasanya di Juni diberikan kesempatan untuk menambah fasilitas KUR,” katanya.

Itu terbukti pada 2022 lalu, Bank BPD Bali sampai 3 kali menambah KUR. Dari awalnya plafon diberikan Rp900 miliar tetapi sampai terakhir bank mampu mendapatkan Rp1,3 triliun dan itu pun 100 persen tersalurkan.

Sudharma menyatakan dari kuota KUR yang diperoleh ini maka bank akan menyalurkan 60 persen ke sektor produksi. Bank akan fokus menyalurkan kredit murah itu 60 persen ke sektor produksi atau pelaku UMKM di sektor produksi karena merupakan kewajiban bagi bank sebagaimana arahan Menko Perekonomian selaku Ketua Satgas KUR. Untuk merealisasikan sektor produksi mendapatkan bantuan KUR, ia mendorong seluruh OPD untuk memberikan informasi sektor usaha yang menjadi unggulan di daerahnya masing–masing yang dapat dibiayai KUR melalui input data pada SIKP (Sistem Informasi Kredit Program). Harapannya data tersebut dapat dipergunakan sebagai basis data UMKM yang terpercaya dan dapat dijadikan rujukan dalam penyaluran kredit.

“Dengan demikian kredit yang tersalurkan benar–benar tepat sasaran, efektif, dan bersinergi demi pertumbuhan perekonomian daerah Bali,” ujarnya sambil menerangkan UMKM dapat mengajukan KUR dengan cara mengajukan melalui website Kurbali.com.

Sebelumnya Kepala OJK Regional 8 Balinusra, Giri Tribroto menyampaikan, UMKM memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi karena UMKM terbukti tangguh dan dapat pulih dengan cepat serta menjadi buffer dan motor penggerak perekonomian Indonesia. “Oleh sebab itu, UMKM perlu didukung dari segala aspek untuk naik kelas antara lain melalui pemahaman mengenai cara mengelola keuangan, mengidentifikasi produk atau jasa keuangan yang tepat, serta memfasilitasi akses permodalan melalui KUR dan Ultra Mikro,” katanya. *dik