Denpasar (bisnisbali.com) –Kondisi pandemi Covid-19 secara tidak langsung memberikan dampak pertumbuhan yang cukup pesat pada jumlah UMKM di Bali. Dalam kondisi pandemi Covid-19, Bank BPD Bali sebagai salah satu Bank Penyalur KUR terbesar di Bali memahami bahwa produk kredit berbunga murah, yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh pelaku usaha UMKM menjadi sangat penting untuk dapat mempercepat pemulihan kondisi perekonomian Bali pasca pandemi Covid-19.
Dengan visi Bank BPD Bali untuk menjadi Bank Yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi dan Terkemuka dalam Melayani UMKM serta Berkontribusi Bagi Pertumbuhan Perekonomian Daerah yang Berkelanjutan, Bank BPD Bali melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi KUR Tahun 2023 di Prime Plaza Sanur, Jumat (10/2).
Dirut Bank BPD Bali Nyoman Sudharma menyebutkan dalam kegiatan tersebut sekaligus dilakukan launching KUR klaster Bank BPD Bali dengan memanfaatkan ekosistem supply chain Perusahaan Umum Daerah di Provinsi, Kabupaten dan Kota di Bali.
Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan kerjasama tiga pihak antara Bank BPD Bali Kantor Cabang Singaraja, Perumda Swatantra Kabupaten Buleleng dengan Klaster KUR Bank BPD Bali Kelompok Tani Karya Manunggal serta Bank BPD Bali Kantor Cabang Tabanan, Perumda Dharma Santika Kabupaten Tabanan dengan Klaster KUR Bank BPD Bali Subak Jaka. Penandatangan perjanjian kerjasama tersebut merupakan kelanjutan dari kerjasama supply bahan pangan antara Perumda Dharma Santika dengan Perumda Swatantra yang sudah terlebih dahulu dilaksanakan pada tanggal 28 November 2022.
Acara penandatanganan disaksikan langsung oleh Penjabat Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Kepala OJK Regional 8 Bali, Giri Tri Subroto, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G.A Diah Utari, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Kepala Kanwil DJPB Provinsi Bali, Teguh Dwi Nugroho, Sekda Kabupaten Buleleng I Gede Suyasa, Sekda Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Sekda Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra.
Dengan adanya kerjasama tiga pihak ini, dimana Perumda bertindak sebagai off taker bagi klaster sehingga dapat memberikan kepastian pembelian hasil panen sekaligus mendorong peningkatan feasibilitas petani untuk dapat dibiayai oleh Bank. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi bibit-bibit awal kontribusi Bank BPD Bali dalam pemberdayaan klaster sektor pertanian secara berkesinambungan, dan dapat diteruskan pula ke wilayah lain di Bali.
Bank BPD Bali menyadari bahwa optimalisasi penyaluran KUR Bank BPD Bali dengan target sebesar Rp 1,6 triliun di tahun 2023, tidak akan terealisasi dengan baik tanpa adanya dukungan dari OPD baik Provinsi maupun seluruh Kabupaten/Kota di Bali. Maka Rapat Koordinasi KUR Tahun 2023 yang dihadiri oleh segenap Asisten Perekonomian dan Pembangunan serta Kepala Dinas terkait penyaluran KUR di Bali, sekaligus membahas mengenai pemberlakuan ketentuan KUR terbaru sesuai Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2023, sehingga terdapat persamaan persepsi pada seluruh stake holder KUR di Provinsi KUR.
Nyoman Sudharma mendorong seluruh OPD untuk memberikan informasi sektor usaha yang menjadi unggulan di daerahnya masing-masing yang dapat dibiayai KUR melalui input data pada SIKP, sehingga data tersebut dapat dipergunakan sebagai basis data UMKM yang terpercaya dan dapat kami jadikan rujukan dalam penyaluran kredit yang benar-benar tepat sasaran dan efektif.
Disebutkan sepanjang 2020 – 2022 Bank BPD Bali telah berhasil menyalurkan KUR kurang lebih Rp 2,8 triliun. Di 2022 sendiri Bank BPD Bali telah menyalurkan Rp1,3 triliun KUR atau 110,38 persen dari target yang telah ditetapkan. Dengan kondisi penyaluran yang berkualitas tersebut, Bank BPD Bali telah dinobatkan menjadi Bank Penyalur KUR Terbaik I Kategori Bank Daerah di seluruh Indonesia untuk tahun 2022.
Penjabat Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana mengapresiasi rakor KUR Bank BPD Bali 2023 ini dan kerjasama yang sudah terjalin selama ini sehingga recovery ekonomi yang terjadi saat ini bisa segera bangkit. Pihaknya pun menilai Buleleng sangat cocok pengembangan potensi pertanian dan UMKM. Berharap tidak hanya penyaluran KUR namun bagaimana dari penyaluran KUR bisa mempercepat dan memperluas digitalisasi transaksi keuangan. Termasuk persyaratan KUR bisa dipermudah mengingat NPL KUR di Buleleng nol persen. Hal sama dikatakan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. Untuk menekan inflasi perlu adanya kerja sama antara setiap kabupaten untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan Bali. *adv/dik