Denpasar (bisnisbali.com) – Ekonomi Bali pada triwulan IV-2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya tercatat tumbuh sebesar 6,61 persen. Tingkat pertumbuhan tersebut mengalami percepatan dibandingkan pertumbuhan dua triwulan sebelumnya yaitu pada triwulan I-2022 hanya tercatat 1,48 persen, triwulan II-2022 sebesar 3,09 persen, sedangkan mengalami perlambatan dibandingkan triwulan III-2022 yang mencapai 8,10 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat pemulihan ekonomi Bali perlahan mulai tampak meskipun belum sepenuhnya mampu mengembalikan gemerlap ekonomi seperti sebelum masa pandemi Covid-19. Seperti telah disinggung sebelumnya, pada triwulan IV-2022 sejumlah momentum mampu mendorong ekonomi Bali untuk tumbuh lebih tinggi dibandingkan kondisi triwulan IV-2021.
“Perhelatan KTT G20 di Provinsi Bali, momentum liburan Natal dan Tahun Baru serta berbagai pertemuan berskala nasional dan internasional di Provinsi Bali yang didukung oleh peningkatan kapasitas transportasi penerbangan internasional akhirnya menyebabkan peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Bali,” kata Kepala BPS Bali Hanif Yahya di Denpasar secara virtual, Selasa (7/2).
Menurutnya, hal tersebut menjadi kekuatan yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV-2022 (y-on-y). Secara keseluruhan kategori lapangan usaha penyusun PDRB sebanyak 13 kategori tumbuh, namun menyisakan empat kategori yang tercatat mengalami kontraksi, yaitu pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, pengolahan, pertanian, kehutanan dan perikanan serta informasi dan komunikasi.
Pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha kategori transportasi dan pergudangan sebesar 39,36 persen, diikuti pertumbuhan pada kategori penyediaan akomodasi dan makan minum 22,56 persen serta pertumbuhan pada kategori pengadaan listrik dan gas mencapai 18,05 persen.
Peningkatan nilai tambah pada kategori transportasi dan pergudangan selama triwulan IV-2022 dibandingkan triwulan IV-2021 bersumber dari naiknya aktivitas angkutan udara serta angkutan sungai, danau dan penyeberangan. Penerbangan internasional mengalami lonjakan pergerakan yang sangat tinggi.
Berdasarkan data dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, jumlah keberangkatan penumpang rute penerbangan internasional mengalami peningkatan pada kisaran lebih dari 6 juta persen. Begitu pun penerbangan domestik tercatat naik lebih dari 25 persen selama triwulan IV-2022 dibandingkan triwulan IV-2021.
Selain itu, peningkatan aktivitas tampak dari laporan ASDP Gilimanuk dan Karangasem yang tercatat naik pada kisaran 42 persen pada jumlah penumpang yang melintas periode triwulan IV-2022 dibandingkan periode triwulan IV-2021.
Aktivitas pada lapangan usaha kategori penyediaan akomodasi dan makan minum selama triwulan IV-2022 mengalami peningkatan cukup tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y). Peningkatan tersebut didorong dari sisi permintaan yang mengalami penambahan dari aktivitas pariwisata wisman yang masih ramai pada triwulan IV-2022 bahkan sudah mulai melonjak tinggi sejak triwulan sebelumnya.
Hanif Yahya menyebut imbas dari melonjaknya kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali otomatis menambah permintaan akan jasa akomodasi baik hotel berbintang maupun jasa akomodasi lainnya. *dik