Denpasar (bisnisbali.com) – Terkait tingginya harga beras, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyarakan masyarakat bisa memanfaatkan beras medium. Pemerintah telah menyediakan beras medium atau Bulog dengan harga Rp9.450 per kilogram di tingkat pengecer atau Rp47.000 per 5 kilogram.
Hal tersebut diungkapkan saat mengunjungi Pasar Kereneng, Minggu (5/2). Dia menyebutkan, masyarakat diberikan pilihan di tengah meroketnya harga beras. “Beras Bulog ada. Kalau mau beli premium ada. Tapi kalau ibu-ibu mau beli beras medium, ada banyak,” katanya.
Harga beras Bulog di pasaran mencapai Rp47.000 per 5 kilogram. Harga eceran maksimal Rp9.450 per kilogram. Sementara dari gudang Bulog sendiri dikeluarkan dengan harga Rp8.300 per kilogram. Zulhas menegaskan, agar tidak ada pengoplosan beras saat ini. Dalam pengawasan, kata dia tentu ada Satgas. “Jangan main mainlah, ada satgas,” ungkapnya.
Terkait impor, di tempat yang berbeda, Zulhas mengatakan, beras impor sudah datang 200 ribu ton pada 16 Januari lalu dan datang lagi 300 ribu ton. Diakuinya, jenis beras ini bagus, katagori premium tapi tetap dijual oleh Bulog Rp8.300. Untuk itu diawasi harganya agar tidak naik.
Terkait distribusi beras medium di Bali, Bulog Kanwil Bali menyiapkan 3.000 ton untuk distribusikan. Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Bali, Budi Cahyanto mengaku, pendistribusian dilakukan lewat kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Wilayah Bali yang dilaksanakan melalui berbagai saluran.
Sementara itu, untuk harga beras di pasaran jenis premium sudah mencapai Rp315.000 per 25 kilogram. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang pedagang di Pasar Badung, Ni Wayan Kondriani. Sebelum kenaikan, dia mengaku harga beras premium Rp285.000 per 25 kilogram. *wid