Denpasar (bisnisbali.com) – Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi pilihan aman masyarakat dalam bertransaksi. Hal tersebut ditunjukkan dengan perkembangan QRIS di Bali yang sangat cepat hingga masuk ke dalam peringkat 10 besar nasional dengan jumlah pengguna dan merchant QRIS terbanyak secara nasional.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho di Denpasar, Senin (6/2) menerangkan, salah satu upaya yang dilakukan BI adalah melalui QRIS in One Island yaitu mendorong penggunaan QRIS di seluruh Provinsi Bali di segala sektor mulai dari pasar, pusat perbelanjaan, pariwisata, rumah sakit, desa/banjar, dan lain-lain. “Sosialisasi terkait penggunaan QRIS, tidak hanya dilakukan kepada masyarakat Bali, namun juga wisatawan mancanegara,” katanya.
Sejak dilakukannya penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) Kerja Sama Konektivitas Pembayaran (Regional Payment Connectivity) di Kawasan ASEAN pada tanggal 14 November 2022 lalu, QRIS Antarnegara (QRIS Cross Border) telah diimplementasikan dengan Thailand dan saat ini sedang dilakukan uji coba QRIS antarnegara dengan Malaysia serta inisiasi dengan Singapura. Ke depan, implementasi QRIS Antarnegara akan diperluas dengan negara lain, termasuk dengan negara ASEAN lainnya.
Menurut Trisno, dengan meningkatnya preferensi masyarakat bertransaksi non tunai berbasis digital seperti QRIS, mobile banking,dan internet banking, Bank Indonesia senantiasa mengimbau masyarakat agar senantiasa berhati-hati dalam melakukan transaksi dan menjaga kerahasiaan data pribadi seperti PIN, data diri, serta nomor OTP/Token yang terkoneksi dengan perangkat elektronik.
Trisno menyampaikan, transformasi digital telah menjadi suatu keharusan dan menjadi salah satu hal penting dalam tatatan kehidupan era baru yang dapat digerakkan oleh kalangan yang memiliki pengaruh di masyarakat. QRIS yang memiliki prinsip Cemumuah (cepat, mudah, murah, aman dan handal) menjadi solusi karena memenuhi prinsip kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (CHSE), karena tidak membutuhkan kontak fisik baik langsung maupun tidak langsung (tanpa tatap muka) dalam prosesnya. “QRIS telah menjadi pilihan aman masyarakat dalam bertransaksi,” paparnya.
Sebelumnya Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya mengatakan mendukung agar Bali menjadi daerah digitalisasi ke depannya lewat QRIS ini One Island. Kondisi ini akan membawa pengaruh kepada membaiknya ekonomi. “Nantinya masyarakat yang datang ke Bali di QRIS-kan, termasuk wisatawan asing yang datang ke Indonesia maupun Bali akan melakukan transaksi pembayaran dengan QRIS,” katanya. *dik