Mangupura (bisnisbali.com)-Dalam mengembangkan pasar arak Bali diharapkan pelaku usaha di Pulau Dewata bisa turut terlibat terutama pada sektor pariwisata. Saat ini baru 20 persen akomodasi pariwisata yang menggunakan arak Bali dan ke depannya diharapkan terus bertambah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun saat ditemui pada acara peringatan Hari Arak Bali di Bali Collection, Nusa Dua, Minggu (29/1). Ia mengakui hingga saat ini belum banyak akomodasi pariwisata yang memanfaatkan arak Bali. Untuk mendorong penggunaan arak Bali pada industri pariwisata baik itu hotel, restoran maupun lainnya, pihaknya telah mengajak organisasi pariwisata seperti IHGMA, PHRI dan BVA untuk mendorong anggotanya memanfaatkan arak Bali.
Adanya peringatan Hari Arak Bali dikatakannya sebagai upaya mendorong penggunaan arak Bali. “Ini untuk menggenjot penggunaan muatan lokal terutama arak Bali. Dengan dicampur misalnya menjadi cocktail, itu enak sekali, saya sudah coba,” ujarnya.
Dalam menyajikan arak Bali, Tjok Bagus Pemayun sudah mengimbau agar dicampur karena kandungan alkoholnya mencapai 40 persen. Hal ini sudah disampaikannya kepada pelaku pariwisata.
Selain menjadi minuman yang beraneka rasa, ke depannya arak Bali juga bisa dimanfaatkan dalam memasak termasuk memijat. “Beberapa chef sudah menggunakannya, contohnya dalam pengolahan daging yang membuat tekstur daging menjadi lebih empuk,” imbuhnya. *wid