Denpasar (bisnisbali.com) – Kunjungan ke taman rekreasi di Bali kian membaik sejak 2022 lalu. Hal ini dipengaruhi dengan makin banyaknya penerbangan langsung terutama rute internasional. Meski demikian, belum semua pelaku usaha khususnya taman rekreasi merasakan pulihnya pariwisata Bali. Pasalnya sebagian diantaranya kesulitan untuk bangkit.
Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bali I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, saat diwawancarai, Minggu (22/1) mengatakan, kunjungan ke taman rekreasi mulai membaik pada 2022. Beberapa tempat, kujungan sudah sampe 80-100 persen. “Karena penerbangan sudah dibuka, tamu manca negara pun sudah datang,” ungkapnya.
Demikian pada 2023 ini, pihaknya pun megaku optimis kunjungan wisatawan akan lebih baik. Asalkan tidak ada sesuatu yang luar biasa terjadi seperti pandemi Covid-19 atau hal-hal yang berhubungan dengan keamanan nasional atau internasional.
Terkait ancaman resesi, wanita yang akrab disapa Gung Inda ini mengatakan, masyarakat sudah waspada karena sejak tahun sebelumnya sudah didengung-dengungkan. Dengan diharapkan semoga resesi bisa dihindari.
Namun demikian, disisi lain, Gung Inda mengatakan, belum semua pengusaha taman rekreasi menikmati naiknya kunjungan wisatawan ini. Hal ini lantaran sebagian diantaranya membutuhkan waktu buat usahanya dibuka kembali. Persoalan yang paling mendesak ialah modal.
Terutama bagi taman rekreasi, termasuk hotel dan restorant yang tutup selama pandemi, dikatannya kesulitan untuk bangkit. Jikapun ada yang buka kembali, menurutnya kondisi tidak seperti dulu. “Ada perubahan di manajemennya, SDM dan sebagainya, sehingga ketika ada kunjungan kembali, wisatawan tidak mendapatkan suasana seperti dulu,” ungkapnya.
Kondisi ini dikatakannya tentu sulit, sehingga perhatian pemerintah sangat dibutuhkan. Gung Inda mengatakan, sekitar sepertiga dari taman rekerasi yang ada di Bali masih belum bisa menikmati membaiknya kunjungan wisatawan ke Bali. *wid