Denpasar (bisnisbali.com)-Harga beras kembali naik sejak dua hari lalu. Hal ini membuat harga makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia ini kian mencengkik. Seperti beras merek Putri Sejati sudah menyentuh angka Rp315.000 per 25 kilogram, padahal harga normalnya Rp285.000.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Bali Budi Cahyanto saat dimintai konfirmasinya terkait upaya yang dilakukan untuk menekan lonjakan harga beras, mengatakan pihaknya telah menyiapkan stok 3.000 ton beras medium untuk didistribusikan. Penyaluran dilakukan lewat kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Wilayah Bali yang dilaksanakan melalui berbagai saluran.
“Semua tim Bulog Bali siap menyalurkan beras medium ke pasar tradisional atau melalui kegiatan pasar murah ke seluruh Bali. Hal ini sesuai arahan pemerintah untuk memastikan program SPHP (operasi pasar) yang telah berjalan lancar tahun 2022 semakin digencarkan lagi guna meredam gejolak harga di pasar,” paparnya, Kamis (19/1).
Pengiriman beras medium dilakukan secara terus-menerus untuk menjaga agar pasokan beras yang ada di Provinsi Bali tetap stabil dan tersedia serta terus menjaga supaya harga beras di pasaran tidak melambung tinggi. “Melalui program SPHP kami harapkan beras medium dapat tersebar ke seluruh masyarakat di Bali dengan harga yang terjangkau yaitu Rp9.450 per kilogram sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah,” terangnya.
Meskipun harga beras saat ini naik, Budi Cahyanto mengimbau masyarakat di Provinsi Bali tidak perlu khawatir karena stok beras di Perum Bulog masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Maret mendatang atau sampai musim panen raya di wilayah Bali.
“Dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali, Kabupaten/Kota serta stakeholder terkait juga sangat baik terhadap program SPHP ini. Harapan kami, beras SPHP dapat tersebar merata untuk seluruh masyarakat Bali,” imbuh Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Bali. *wid