Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliNelayan Tak Bisa Melaut, Diimbau Amankan Alat Tangkap

Nelayan Tak Bisa Melaut, Diimbau Amankan Alat Tangkap

Nelayan di Kabupaten Tabanan tak bisa melaut akibat cuaca ekstrem yang ditandai angin kencang dan gelombang tinggi.

Tabanan (bisnisbali.com)–Nelayan di Kabupaten Tabanan tak bisa melaut akibat cuaca ekstrem yang ditandai angin kencang dan gelombang tinggi. Cuaca tidak normal ini telah terjadi sejak 22 Desember lalu dan diperkirakan berlangsung hingga satu minggu ke depan.

Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tabanan  Ketut Arsana Yasa, Minggu (25/12), mengungkapkan nelayan sudah tidak bisa melaut sejak 22 Desember lalu. Ia memprediksi cuaca buruk akan berlangsung hingga satu minggu ke depan. “Sepanjang waktu itu pula nelayan pesisir selatan Tabanan tidak bisa melaut karena gelombang tinggi dan angin kencang,” ujarnya.

Ketinggian gelombang laut bisa mencapai 4 meter, sedangkan hembusan angin berada di atas 30 meter per jam. Kondisi ini sangat berbahaya bagi nelayan tangkap jika melaut. Bercermin dari potensi bahaya tersebut, pihaknya telah mengirimkan imbauan ke grup WA nelayan Tabanan bersatu untuk sementara menunda aktivitas melaut dan menunggu kondisi cuaca kembali normal yang kemungkinan baru terjadi pada 10 Januari 2023.

Anggota DPRD Tabanan itu juga mengimbau nelayan Tabanan untuk mengamankan alat tangkap khususnya jukung dengan menempatkan jauh dari bibir pantai. Dengan demikian alat tangkap tersebut tidak terseret ke tengah laut ketika air laut naik ke permukaan akibat oleh cuaca ekstrem saat ini.

Hal senada disampaikan Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Tabanan Ir. I Kade Artina. Menurutnya, cuaca ekstrem yang terjadi menjelang penghujung tahun ini sangat berdampak kepada nelayan. Terutama tanggal 24 dan 25 Desember merupakan puncak cuaca buruk. Hanya, pihaknya belum membuat surat edaran kepada nelayan terkait cuaca. Namun, info perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ini sudah disebar melalui WA grup nelayan agar berhati-hati dalam waktu satu minggu ke depan.

Sementara itu, data di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tabanan, per akhir November 2022 jumlah nelayan di Tabanan mencapai 1.360 orang dari 92 Kelompok Usaha Bersama (KUB). Per KUB rata-rata beranggotakan 10-12 orang nelayan. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer