Pohon Natal Dihiasi Pesan Covid-19 belum Usai  

Persiapan menyambut Hari Raya Natal sudah dimulai. Pohon Natal yang menjadi ciri khas pun mulai dihias.

300
POHON NATAL - Pohon Natal dihias dengan serabut kelapa dan masker.

Denpasar (bisnisbali.com)-  Persiapan menyambut Hari Raya Natal sudah dimulai. Pohon Natal yang menjadi ciri khas pun mulai dihias. Ada satu yang unik, Pohon Natal dihiasai dengan serabut kepala bekas dan masker. Seakan menyampaikan pesan bahwa Covid-19 belum usai.

Keunikan Pohon Natal itu ditemui di Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Maranatha Denpasar, Jalan Surapati. Pohon yang tingginya kurang lebih 4 meter ini berisikan hiasan kelapa bekas yang ditutup dengan masker. Jumlah kelapa bekas dan masker sekitar 70 buah. “Hanya maskernya yang baru. Yang lainnya dari barang daur ulang. Pohonnya juga  lama yang tidak dipakai karena rusak terus didaur ulang dan dirangkai,” terang Yunus, pembuat Pohon Natal, Minggu (18/12).

Yunus yang bekerja sebagai karyawan Gereja GPIB Maranatha, membuat Pohon Natal bersama dua orang rekannya sesama karyawan setempat selama lima hari. “Kami hanya butuh lima hari. Buatnya setiap pulang kerja. Pengerjaan jadinya dari sore sampai malam,” terangnya.

Dipilihnya hiasan menggunakan kelapa dan masker untuk mengingatkan agar tidak lupa dengan pandemi Covid-19 sehingga harus tetap menjaga kesehatan. Melalui Pohon Natal ini jemaat yang datang untuk beribadah diingatkan selalu memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan.

Yunus mengaku tidak mengeluarkan biaya untuk membuat Pohon Natal. Sebab, ia disponsori oleh Ketua I Pelaksana Harian Majelis Jemaat GPIB Maranatha bernama Samuel Urulilal. “Buah kelapa diumpamakan kepala manusia yang pakai masker. Karena pada saat Natal dan Tahun Baru pasti banyak orang yang datang beribadah. Untuk  itulah kami rangkai pohon itu dengan tujuan menjaga kesehatan dan protokol kesehatan,” jelasnya. *wid