Tabanan (bisnisbali.com)-Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui krama Desa Candikuning dan prajuru Pura Penataran Agung Ulun Danu Beratan, melaksanakan Karya Pamahayu Buana, Tawur Balik Sumpah Utama, Nyatur Niri dan Padudusan Agung di Pura Penataran Agung Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kamis (15/12). Karya yang puncaknya digelar pada 20 Desember nanti akan diwarnai parade gebogan yang berlangsung hingga 29 Desember mendatang.
Kegiatan dihadiri Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., dan ditandai penandatanganan prasasti. Hadir pula Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali, Wakil Bupati Tabanan, Kadis Kebudayaan Badung, Sekda Kota Denpasar, Ketua DPRD Tabanan beserta beberapa Anggota, jajaran Forkopimda, Sekda dan OPD terkait, Badan Pengelola DTW Ulun Danu Beratan serta instansi vertikal dan BUMD di lingkungan Pemkab Tabanan.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa syukur dan bahagia bisa hadir dalam karya yang luar biasa serta bisa bertatap muka dengan seluruh masyarakat dan undangan yang hadir. Ia berharap apa yang menjadi tujuan karya ini bisa terwujud, yakni menuju ketentraman, kebaikan dan kesejahteraan jagad beserta isinya serta baik bagi alam semesta.
“Saya sangat bangga kepada seluruh prajuru dan krama di sini yang telah mampu membangun karya yang luar biasa secara bergotong royong. Upacara ini bisa berjalan karena pikiran suci dan tulus ikhlas. Saya minta agar selalu meningkatkan kebersamaan sebagaimana visi misi Pemkab Tabanan Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani segera terwujud,” ujarnya.
Ketua Badan Pengelola DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika selaku Ketua Panitia Pelaksana Karya mengungkapkan, karya dipuput oleh 10 sulinggih dengan menghabiskan dana Rp1,5 miliar. Karya dimulai 15 Desember lalu dan puncaknya akan berlangsung 20 Desember. “Karya Tawur Balik Sumpah ini diadakan pertama kali tahun 2009, kemudian tahun 2014 dan sekarang,” jelasnya.
Untuk menarik kunjungan wisatawan ke DTW Ulun Danu Beratan, kegiatan karya akan diwarnai parade gebogan yang setiap sesinya diikuti 30 peserta secara bergilir oleh 20 desa pangempon. Sebanyak 20 orang membawa gebogan, sedangkan sisanya baleganjur dan pembawa bandrang dari STT. *man