KETUA DPRD Karangasem I Wayan Suastika, S.T., mengatakan semua pihak perlu melakukan evaluasi atas prestasi olahraga Kabupaten Karangasem pada ajang Proprov Bali tahun ini. Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan, sehingga ke depannya olahraga prestasi Karangasem pada berbagai ajang bergengsi seperti Proprov Bali bisa menanjak.
Menurut Suastika yang juga Ketua Pengkab Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Karangasem, mencetak dan membina talet mesti dilakukan sejak usia dini. Di samping itu, selain pembinaan berupa penempaan atlet lewat latihan, diadu pada ajang Pordes sampai Porkab harus dilakukan secara berkelanjutan.
Dikatakannya, meski hanya mampu bertengger pada urutan terbawah pada Porprov Bali 2022, Karangasem bisa disebut mencetak sejarah. Sebab, tim sepak bola dan voli Karangasem berhasil mengawinkan medali perunggu. Perolehan medali kedua cabang itu termasuk bersejarah, karena baru kali ini kesebelasan Karangasem bisa meraih juara III di ajang bergengsi Porprov Bali. ‘’Kita di Karangasem tak perlu saling menyalahkan atas prestasi pada Proprov tahun ini. Mari kita melakukan evaluasi dan selanjutnya melakukan perbaikan,’’ ajak Suastika, Selasa (29/11).
Di tengah mengukir sejarah, kontingen Karangasem harus berada pada ranking kesembilan atau terbawah tahun ini. Usai memimpin sidang paripurna di DPRD Karangasem, Senin (28/11), Suastika mengajak semua pihak di Kabupaten Karangasem tidak ada yang saling menyalahkan atas bertenggernya Karangasem di nomor buncit pada Porprov Bali 2022. ‘’Bagaimana pun saya mengucapkan terima kasih kepada kontingen Karangasem yang sudah berlaga di Porprov Bali. Para atlet, pelatih, ofisial dan semua pihak sudah berjuang maksimal,’’ katanya.
Suastika juga mengajak semua pihak di Karangasem yang bergelut pada ajang prestasi itu untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Menurut Ketua DPRD asal Juwuk Legi, Selat, ini tim Karangasem sudah mempersiapkan diri menjelang tampil di Proprov Bali. Akan tetapi tim daerah lain ternyata melakukan persiapan lebih baik lagi, sehingga Karangasem tertinggal.
Menurutnya, evaluasi menyeluruh yang harus dilakukan tak hanya menyangkut manajemen olahraga dan sistem pencarian atlet, tetapi juga sarana dan prasarananya. Jangan sampai tidak ada tempat latihan. Sistem pencarian bakat olahraga juga harus dilakukan sejak usia dini. Jadi, ajang Pordes, Porcam sampai Porkab harus digulirkan rutin tiap tahun. ‘’Kabupaten lain sudah membina atletnya sejak usia dini, kita juga harus lakukan itu,’’ tegasnya.
Pihaknya juga akan menelusuri informasi yang mengatakan bahwa banyak atlet asal Karangasem yang pada akhirnya membela daerah lain atau tidak mau memperkuat Karangasem. ‘’Kita perlu evaluasi menyeluruh, apa benar informasi bahwa atlet binaan Karangasem ada yang pindah membela daerah lain. Kalau benar apa sebabnya dan kita harus lakukan evaluasi,’’ papar Suastika. *adv