MANGUPURA (bisnisbali.com) – Sudah saatnya perguruan tinggi melek dengan teknologi. Hal inilah yang mendasari Universitas Terbuka (UT) yang selama ini konsen dengan pendidikan terbuka dan pembelajaran jarak jauh menggelar konferensi internasional di Kuta, Bali pada 28-29 November. International Conference on Innovation in Open and Distance Learning (INNODEL) tahun ini memasuki tahun kedua dan menurut rencana yang ketiga tahun depan akan digelar di Yogyakarta.
Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. dalam jumpa pers di Kuta pada Selasa (29/11) menyebutkan, UT sebagai pionir diharapkan bisa menjadi pelopor dalam migrasi metode pelajaran dari face to face atau konvensional menjadi pembelajaran online.
“Kegiatan ini terdiri dari workshop, konferensi dan pameran bertujuan untuk membawa isu terkini dan melakukan inovasi dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh yang perlu dikembangkan untuk mendorong pemerataan akses pendidikan terbuka dan jarak jauh yang berkualitas,” ungkap Prof. Ojat Darojat.
INNODEL, tambah Prof Ojat, juga bertujuan mendorong diseminasi inovasi Open and Distance Learning (ODL) agar berpeluang menjadikan ODL lebih efektif dan inklusif. Kegiatan ini merupakan forum bagi pendidik, praktisi, pembuat kebijakan, dan penyedia teknologi pendidikan untuk berbagi minat bersama.
“Tak dapat disangkal, bahwa ODL akan menjadi alat utama untuk peningkatan kapasitas manusia karena kualitas, felksibilitas, dan interoperabilitasnya akan memfasilitasi ekosistem pembelajaran digital yang baru,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah universitas dari luar negeri untuk bisa berbagi pengalaman dalam mengimplementasikan pembelajaran jarak jauh dan nantinya diharapkan bisa mengintegrasikan teknologi agar bisa digunakan dalam ekosistem pembelajaran digital.
Saat ini sebanyak 450 ribu lebih mahasiswa telah menempuh pendidikan di UT. Prof Ojat mengatakan, dari sisi biaya, UT sangat terjangkau.
“Inilah yang menjadi salah satu kelebihan UT. Tidak ada lagi keluhan dari masyarakat soal biaya dalam mendapatkan layanan perguruan tinggi negeri,” ujar Prof Ojat.
Dalam pengawalan kualitas pembelajaran jarak jauh, ia mengaku tentu berbeda dengan perguruan konvensional atau tatap muka yang digelar di sejumlah perguruan tinggi lainnya. Meski demikian, UT telah menyediakan bahan ajar yang berkualitas dalam menerapkan pendidikan terbuka dan jarak jauh ini.
“Dengan adanya pandemi Covid-19 lalu, justru membawa berkah bagi UT karena membludaknya jumlah mahasiswa yang diterima di sejumlah UT termasuk di Bali. Bahkan, biasanya kami menerima mahasiswa baru 600-an, meningkat tajam menjadi 3000 lebih mahasiswa baru,” kata Prof Ojat lagi.
Sementara itu, Asisten Sekda Provinsi Bali bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, I Gede Indra Dewa Putra, SE., MM, mengatakan, SDM generasi muda di Bali harus menjadi unggul tanpa meninggalkan kepribadian luhur lokal. “Kita harus meningkatkan SDM Bali dan memiliki daya saing dalam peran dunia nasional maupun internasional,” ungkapnya. *rah