Denpasar (bisnisbali.com)-Vaksin booster dosis kedua bakal menyasar warga lanjut usia (lansia) di Kota Denpasar, setelah usai diberikan ke tenaga kesehatan (nakes). Vaksinasi dosis kedua ini diberikan ke-40 ribu lansia. Vaksinasi mulai dilangsungkan pada Kamis (24/11).
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai, saat ditemui Jumat (25/11) kemarin, mengatakan vaksinasi booster dosis kedua untuk lansia ini sesuai Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor HK.02.02/C/5565/2022. Syarat pemberian vaksin booster kedua bagi lansia ini, salah satunya harus sudah divaksin booster dosis pertama mininal enam bulan. “Sudah bisa dilakukan (vaksinasi booster dosis kedua untuk lansia). Kami sudah bersurat ke perbekel, lurah, kaling, sampai kelian, agar meneruskan informasi ini ke warga masing-masing,” tegasnya.
Dewa Rai menambahkan vaksinasi ini digelar di 40 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Vaksin yang tersedia saat ini sebanyak 2.917 dosis jenis Pfizer. “Kami tetap berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Bali. Jika vaksin habis, maka amprah (pesan) lagi ke provinsi,” ungkapnya.
Untuk tahap awal ini, vaksin booster kedua bagi lansia digelar di 40 fasyankes. Jika nanti diperlukan jemput bola atau door to door (rumah ke rumah), pihaknya akan turun secara door to door. “Tapi pelayanan kami bukan booster kedua saja. Kalau ada lansia yang belum booster dosis pertama, kami juga layani,” imbuhnya.
Menurut Dewa Rai, vaksinasi booster kedua ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap Covid-19. Apalagi lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap paparan Covid-19.
Mengenai jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar, Dewa Rai menyebut mengalami peningkatan. Awalnya satu digit, kini menjadi dua digit. Berdasarkan data resmi harian penanganan Covid-19 Kota Denpasar pada Kamis (24/11) lalu, kasus positif Covid-19 bertambah 22, dan pasien sembuh 40.
Berdasarkan data, secara komulatif, kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat 55.443, jumlah pasien sembuh mencapai angka 53.994 (97,39 persen), meninggal dunia sebanyak 1.138 orang (2,05 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 311 orang (0,56 persen). *wid