Tabanan (bisnisbali.com) –Pameran serangkaian peringatan HUT ke-529 Kota Tabanan digelar mulai Jumat (25/11). Kegiatan yang berlangsung hingga 29 November mendatang ini dipusatkan di halaman Gedung Kesenian I Ketut Maria dengan melibatkan puluhan UKM dan IKM. Dari sekian banyak itu, 29 di antaranya merupakan pelaku usaha kuliner lokal binaan Dinas Koperasi dan UKM Tabanan.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Tabanan, I Wayan Sukanrayasa, di sela-sela meninjau persiapan pameran mengungkapkan total sebanyak 29 usaha kuliner lokal yang ikut dalam pameran serangkaian HUT Kota Tabanan ini. Jumlah peserta kuliner tersebut mengalami penambahan dari rencana awal yang hanya dialokasikan 21 stan. “Awalnya kami dialokasikan 21 stan untuk kuliner. Namun mendapat tambahan lagi sebanyak lima stan karena stan yang awalnya untuk IKM ternyata lebih. Kemudian diberikan lagi untuk mengisi tiga stan yang rencananya diisi oleh Dinas Pertanian. Stan untuk kuliner ini akhirnya dialokasikan sebanyak 29 di ajang pameran,” tuturnya.
Peserta usaha kuliner di ajang pameran ini sebagian besar merupakan para pelaku UKM yang belum pernah mengikuti pameran. Mereka terdiri atas beragam jenis sajian kuliner. Stan kuliner ini buka mulai pukul 10.00 hingga pukul 22.00. Kondisi tersebut sesuai dengan sejumlah kegiatan serangkaian HUT Kota Tabanan yang digelar di dalam Gedung Kesenian I Ketut Maria pada malam hari. “Seperti malam hari ada pentas dalang cilik dan pentas wayang Cenk Blonk, sehingga masyarakat yang datang menonton pertunjukan tersebut sekaligus bisa menikmati kuliner lokal yang ditawarkan di area kegiatan,” tambah I Wayan Sukanrayasa.
Dia berharap keterlibatan dari para pelaku UKM di ajang pameran HUT Kota ini membuat para peserta menjadi lebih dikenal luas oleh masyarakat seiring ramainya jumlah pengunjung. Selain itu keterlibatan para UKM ini sesuai dengan inovasi Dinas Koperasi dan UKM yang rencananya mendorong kalangan koperasi dan UKM go Digital. Para pelaku UKM lokal ini akan dibantu pemasaran melalui digitalisasi.
I Wayan Sukanrayasa mengungkapkan upaya tersebut sejalan dengan salah satu tujuan pemerintah pusat melalui program Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM (PL-KUMKM) tahun 2022. Program tersebut akan masuk dalam Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) yang terintegrasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Pemerintah pusat juga akan menjangkau para pelaku koperasi dan UKM yang sudah terdata ini dalam akses digitalisasi, termasuk untuk pemasaran digital. “Digitalisasi ini akan mempermudah kalangan UKM untuk berusaha, baik berpromosi maupun transaksi ketika ada permintaan pasar. Tujuannya pelaku usaha kecil ini menjadi berdaya saing,” pungkasnya. *man