Denpasar (bisnisbali.com)-KTT G20 disebut memberikan banyak manfaat positif bagi Bali, terlebih dalam pemulihan pariwisata yang sempat dihantam pandemi Covid-19. Gubernur Bali Wayan Koster menyebutkan, perhelatan dunia ini menjadi promosi gratis bagi Bali. Nama Bali yang sudah terkenal dikatakan kian mendunia.
Hal tersebut diuangkapkannya saat konferensi pers terkait suksesnya pelaksanaan KTT G20 di Bali, di Ruang Rapat, Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar belum lama ini. “Dalam jangka panjangnya dengan adanya presidensi G20 ini terus terang ini promosi gratis yang luar biasa, mendunia. Kalau kita dengan dana APBD mempromosi itu akan butuh anggaran besar dan belum tentu mempunyai dampak yang besar,” ujarnya.
Gubernur Koster menerangkan, selain dampak langsung yang sudah dirasakan, berupa pembanguan infrastruktur, penggunaan produk lokal Bali, sajian makanan para tamu delegasi yang menggunakan produk pertanian lokal hingga tampilan budaya, banyak manfaat tidak langsung juga dirasakan Bali dari KTT G20 ini. Seperti, dapat menunjukan kekayaan, keunikan dan keunggulan Budaya Bali, kian memprokokoh posisi Bali sebagai destinasi utama wisata dunia, kian memperkuat kepercayaan masyarakat dunia, menunjukan keramah-tamahan masyarakat Bali serta membuat Bali menjadi kian naik kelas, kian dipercaya dan makin mendunia. “Bali yang sudah terkenal, kian mendunia,saya kira ke depan kunjungan wisman semakin meningkat,” terang Gubernur asal Desa Sembiran ini.
Di samping itu, promosi parwisata Bali lewat presidensi G20 ini dikatakannya juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Bali. Saat ini, kata Koster, pertumbuhan ekonomi Bali sudah mulai membaik yang Triwulan I sudah positif 1,46 persen (yoy). Triwulan II pertumbugan 3,64 persen, Triwulan III 8,0 persen (yoy). “Saya targetkan di Triwulan III, 4,5 sampai 5 persen, ternyata tinggi sekali. Luar biasa kenaikan year on year,” ujarnya.
Disinggung terkait dampak langsung yang sudah terjadi dari KTT G20 terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini, orang nomor satu di Bali ini mengatakan, masih perlu dihitung secara detail. Hanya saja dia menyebutkan, dari pembangunan infastruktur pendukung KTT G20 dikatakannya, Bali sudah memperoleh Rp800 miliar dari APBN. Sementara anggaran dari APBD sendiri hanya sekitar Rp4 miliar dari pengadaan penjor dan tari penyambutan. *wid