Transaksi Mi Kelor Capai Ratusan Bungkus di KTT G20

KTT G20 memberi berkah tersendiri bagi sejumlah pelaku usaha lokal di Kabupaten Tabanan.

241
MIE  KELOR - Menparekraf Sandiaga Uno sempat mencicipi mie kelor buatan I Wayan Sumerta Dana Arta pada ajang rangkaian KTT G20.

Tabanan (bisnisbali.com)–KTT G20 memberi berkah tersendiri bagi sejumlah pelaku usaha lokal di Kabupaten Tabanan. Salah satunya IKM olahan mi kelor mampu meraup penjualan hingga ratusan bungkus atau saset selama berpameran di ajang internasional yang rangkaian kegiatannya sudah dimulai sejak Juni lalu.

I Wayan Sumerta Dana Arta, pemilik industri rumahan bernama Mi Kelor Gud, Selasa (8/11), mengungkapkan mi kelor menjadi salah satu produk lokal yang terpilih berpameran di ajang KTT G20 melalui Planogram yang dikelola Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Terpilihnya mi kelor setelah melewati kurasi sertai melengkapi sejumlah syarat sertifikasi produk yang kemudian diajukan melalui link untuk KTT G20.

”Kurasi ini dilakukan sebelum Juli 2022. Sebelumnya kami harus melengkapi syarat di antaranya izin edar hingga NIB. Setelah itu lengkap baru mie-nya yang dikurasi dengan mengacu pada cita rasa dan tekstur mi. Astungkara mi kelor ini lolos,” tuturnya.

Selama pameran di ajang KTT G20 yang diikutinya sejak Juli 2022 lalu, produk mi kelor cukup diminati. Ini tercermin dari jumlah penjualan yang mencapai ratusan bungkus, baik melalui penjualan secara offline maupun online lewat sejumlah marketplace digital.

Tidak itu saja, melalui promosi gratis yang diberikan oleh Kemenparekraf melalui sejumlah platform digital, mampu meningkatkan pangsa pasar atau mitra bisnis usaha penjualan mengingat ajang tersebut diikuti oleh banyak negara. ”Sejumlah delegasi cukup berminat pada mi kelor, karena di sana kami juga lakukan demo masak untuk dicicipi. Begitu pun mitra bisnis lokal, seperti dari Jakarta dan Sumatera,” ujar Sumerta Dana Arta.

Pihaknya tidak menemui kendala untuk memenuhi kebutuhan kelor sebagai bahan baku mie. Sebab, bahan baku mencukupi dari produksi kelompok tani. Bahkan, ia memiliki grup petani kelor dari luar Bali yang siap memasok kelor dalam bentuk bubuk. “Kebetulan saya memiliki grup petani kelor se-Indonesia. Ketika kelompok saya kekurangan, saya kontak grup kelor di luar Bali yang siap memasok dalam bentuk bubuk kelor,” jelasnya.

Sumerta Dana Arta memproduksi mi kelor dalam lima pilihan rasa, yakni  mi kelor goreng, mi kuah, mi vegan, mi betutu dan mi ikan laut. Di luar pilihan rasa itu, ia memiliki mi kebyar dengan cita rasa super pedas untuk layanan pesan khusus. *man